Perilisan ditandai dengan pengoperasian perdana dua kereta Shinkansen bernama Hikari Super Express dengan jadwal pelayanan Tokyo-Osaka dan sebaliknya.
Kaisar Hirohito memimpin upacara saat kereta 'peluru' putih-biru pertama melesat dari ibu kota Jepang dengan kecepatan 210 km / jam (130mph) melewati Gunung Fuji dan ke Osaka.
Kereta itu berlari di sepanjang jalur penumpang berkecepatan tinggi baru, menampilkan kurva sesedikit mungkin dan melesat melalui terowongan 67 mil (108 km) dan lebih dari 3.000 jembatan.
Kedua Shinkansen itu sampai di destinasi akhir yaitu Tokyo dan Osaka tepat waktu selama tujuh jam, sesuai dengan estimasi yang telah diperhitungkan sebelumnya.
Begitu berharganya hari itu, warga Jepang bahkan mengantri di setiap stasiun yang dilewati Shinkansen malam sebelum perilisan untuk menyaksikannya.
Mengutip bbc.com, Shinkansen membuat setiap jalur kereta api utama tampak kuno ketika jalur pertama dibuka pada tanggal 1 Oktober 1964, di ketinggian Beatlemania dan ketika kereta tercepat Inggris dapat mencapai kecepatan 100mph (160km / jam) melalui bagian pendek dari jalur Victoria yang ditingkatkan.
Jepang telah mencuri pawai dalam teknologi kereta api yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kebangkitan ekonomi dan budayanya yang luar biasa selama 20 tahun setelah keruntuhan politik dan militernya pada tahun 1945.
Kemudian Kaisar Hirohito yang mendeklarasikan Shinkansen dan Olimpiade tahun 1964 telah berbicara kepada bangsanya melalui radio, "Ini adalah pertama kalinya orang mendengar suaranya", untuk mengumumkan, setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, bahwa "situasi perang telah berkembang tidak selalu menguntungkan Jepang."
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR