Intisari-online.com - Vaksin virus Corona AstraZeneca seharusnya menjadi vaksin yang mengeluarkan dunia dari pandemi: cara mudah murah yang melindungi tidak hanya warga negara yang makmur, tapi bahkan menjanjikan di negara-negara rentan.
Sayangnya, vaksin ini malah justru menjadi sumber malapetaka baru.
Dilansir dari The Washington Post, inokulasi vaksin buatan Universitas Oxford bersama salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia telah dikacaukan oleh kesalahan langkah saat peluncuran vaksin lain bertambah cepat.
Pertama, ada dasar ilmiah yang membingungkan.
Kedua ada target vaksinasi yang terlewat.
Kini, ditundanya vaksinasi di Eropa setelah adanya laporan pembekuan darah langka di antara para individu yang sudah divaksinasi.
Sayangnya, vaksin ini sudah digadang-gadang jadi vaksin terbaik, dan tim Oxford begitu arogan untuk sesumbar di antara para ilmuwan dunia.
Bahkan jika ketersediaan vaksin AstraZeneca telah ditangani dengan cara berbeda, vaksin ini akan tersedia lebih luas lagi saat ini, menjadi pemusnah pandemi Covid-19 yang membunuh ratusan ribu warga dunia setiap harinya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR