Intisari-Online.com - Pejabat militer tertinggi kedua di China telahmengisyaratkan kemungkinan perang dengan Amerika Serikat (AS) bisa terjadi kapan saja.
Hal ini dikarenakanBeijing menyerukan pengeluaran militer yang lebih tinggi untuk persiapan konflik dengan Washington.
Siapakah pejabat militer tertinggi kedua di China itu?
Dia adalahJenderal Xu Qiliang.
Dilansir dari express.co.uk pada Senin (15/3/2021), Jenderal Xu Qiliang adalah orang kedua di China dalam komando angkatan bersenjata setelah Presiden China Xi Jinping.
Jenderal Xu mengatakan peningkatan pengeluaran militer diperlukan untuk melawan 'Perangkap Thucydides'.
Itu merupakan istilah yang dipopulerkan oleh ilmuwan politik AS, Graham T. Allison, yang mengacu pada perang yang tak terhindarkan ketika kekuatan global baru menggantikan yang sudah ada.
Berbicara dalam diskusi kelompok di samping pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional China, Jenderal Xu mengatakan pertumbuhan Beijing mengancam AS.
“Dalam menghadapi perangkap Thucydides dan masalah perbatasan, militer harus mempercepat peningkatan kapasitasnya," kataJenderal Xu.
“Kita harus membuat terobosan dalam metode dan kemampuan tempur, dan meletakkan dasar yang kuat untuk modernisasi militer.”
Jenderal Xu kemudian mencatat PDB China sama dengan lebih dari 70 persen ekonomi AS, dan menambahkan: "Ini berarti kita sudah berdiri di posisi kunci dari babak baru menuju kekuatan."
Mendengar orang terkuat nomor 2 di China berani berkata seperti itu, militer AS tidak tinggal diam.
Mayor Jenderal Richard Coffman, direktur Tim Lintas Fungsional Kendaraan Tempur Generasi Berikutnya Angkatan Darat AS, melihat pernyataan Jenderal Xu sebagai pengakuan yang jelas tak terelakkan.
“Ketua Komisi Militer Pusat China sudah menyatakan bahwa perang dengan Amerika Serikat tidak bisa dihindari," kataMayor Jenderal Richard Coffman.
"Itu pertama kalinya China membuat pernyataan itu di depan umum."
“Jika kepala jenderal militer China berkata seperti itu, tentu militer AS akan bersiap."
"Tenang aja. Kami tidak akan menghindar dari perang. Kalau perlu kami akan menyerang lebih dulu."
Mayor Jenderal Coffman juga berpendapatjika sebuah negara melakukan pengeluaran militer lebih banyak, maka itu menunjukkan perang bisa kapan saja.
Khusus untuk China, maka itu bisa terjadi di darat dan juga di laut.
Ini mengikuti pesan Presiden Xikepada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China untuk siap tempur setiap saat.
“Seluruh tentara perlu memperkuat kinerjanya untuk melakukan pekerjaan yang baik," ungkapPresiden Xi.
"Kita akanmemperkuat pelatihan militer dan persiapan untuk perang."
"Kita akan memenuhi target untuk pertahanan nasional dan pembangunan militer."
Beberapa waktu lalu, Presiden AS Joe Biden mengakuiChina adalah pesaing paling kuat dan serius untuk AS.