Intisari-Online.com - Hari Kiamat itu pasti. Tapi kapan kita tidak pernah tahu.
Ada berbagai macam rumor terkait Hari Kiamat. Namun hingga kini semuanya tidak pernah terjadi.
Walau begitu, banyak para ilmuwan yang berjaga-jaga.
Seperti yang mereka baru-baru ini lakukan.
Dilansir daridailystar.co.uk pada Minggu (14/3/2021), ilmuwan memperkirakan kita harus mengirim 6,7 juta sperma dan sampel telur ke Bulan dalam rencana Hari Kiamat.
Peneliti dari Universitas Arizona menggambarkan ide gila mereka sebagai "polis asuransi global modern" jika kehidupan di Bumi musnah.
Rencananyasperma dan sampel telur akan dibawa dalam keadaan beku karena akan menempuharak 239.000 mil.
Lalu nanti akan disimpandisimpan di lemari besi "lubang bulan" di bawah permukaan satelit, menurut laporan.
Apa tujuannya?
Ternyata itudapat membantu kita mengisi kembali planet kita setelah bencana dahsyat seperti epidemi mematikan, letusan gunung berapi super, perang nuklir skala besar, kekeringan yang meluas, atau asteroid.
Ini akan bekerja sama seperti gudang benih "Doomsday" yang menampung lebih dari satu juta sampel tanaman dari hampir setiap negara di dunia di Svalbard, Norwegia, lapor New York Times.
Penulis studi Jekan Thangavelautham mengatakan fasilitas itu bisa diisi dengan sampel dalam 250 penerbangan ke bulan.
Itu sekitar enam kali lipat dari 40 kali yang dibutuhkan untuk membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Para ilmuwan juga menyarankan untuk menyalakan fasilitas dengan panel surya untuk menghentikan sampel dari pembekuan atau pengelasan bersama dalam suhu di bawah nol di bawah permukaan bulan.
Tim enam peneliti mempresentasikan ide mereka di Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Aerospace Conference.
Diketahui, Bumi secara alami adalah lingkungan yang mudah menguap.
Oleh karena itu, dia berpendapat bank sperma dan telur raksasa dapat dihancurkan jika disimpan di Bumi.
Menurut perhitungan mereka, mengirim sampel sperma, telur, spora, dan benih dari sekitar 6,7 juta spesies untuk disimpan di bulan adalah operasi yang berpotensi layak.
Peneliti Álvaro Díaz-Flores Caminero, yang memimpin analisis termal untuk proyek tersebut, mengatakan bahwa proyek seperti ini membawa umat manusia lebih dekat untuk menjadi peradaban luar angkasa.
Dan ke masa depan yang tidak terlalu jauh di mana umat manusia akan memiliki basis di Bulan dan Mars.
"Proyek multidisiplin sulit karena kompleksitasnya."
"Tapi menurut saya kompleksitas yang sama itulah yang membuatnya indah,"tutupnya.