Namun, langit terlarang bagi pasukan gerilya, menjadikan Kwik salah satu aset terpenting Angkatan Darat AS.
Tulisan ini didedikasikan untuk orang-orang ‘penyapu debu’, yaitu petugas medis dan pilot yang bergegas ke zona ‘panas’ dan dengan rela mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan sebanyak mungkin tentara.
Nama tersebut berasal dari tanda panggilan Detasemen Medis ke-157 yang mulai beroperasi di Vietnam pada tahun 1962.
‘Penyapu debu’ menjadi identik dengan semua unit ambulans helikopter yang beroperasi di Vietnam.
Kru yang terlatih dan berpengalaman dapat memberikan perawatan medis bagi personel yang terluka di lapangan hanya dalam waktu 35 menit.
Awak kapal biasanya terdiri dari empat orang, dua pilot dengan satu orang bertindak sebagai komandan, seorang petugas medis yang ditugaskan untuk mengevakuasi korban luka, dan kepala kru yang berperan juga untuk menjaga helikopter dalam kondisi prima.
Setelah beraksi, pilot dan komandan helikopter tetap berada di dalam pesawat, siap lepas landas.
Komandan helikopter menjaga komunikasi radio dengan unit yang meminta evakuasi dan markas.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR