Makin Mesra, China dan Rusia Berambisi Bangun Pusat Penelitian di Bulan, Tak Lama Lagi Terwujud

Tatik Ariyani

Editor

Xi Jinping dan Vladimir Putin
Xi Jinping dan Vladimir Putin

Intisari-Online.com -China dan Rusia sepakat akan memulai eksplorasi bulan dengan membangun stasiun penelitian ilmiah di satelit alami Bumi tersebut.

China dan Rusia baru saja menyepakati program ambisius.

Keduanyasepakat untuk saling bekerjasama dalam membangun stasiun penelitian ilmiah di bulan.

China dan Rusia menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait pembangunan pusat penelitian bersama di bulan, seperti dikutip dariXinhua, pada Selasa (9/3).

Baca Juga: Apakah Selama Ini Dunia Hanya Dibodohi China? Hanya 3 Bulan Setelah Covid-19 Menyebar di Wuhan Ternyata China Sudah Punya Vaksin, Tapi Hanya Orang-Orang Penting Ini yang Menerimanya

Kabar ini disampaikan langsung oleh China National Space Administration (CNSA).

Pada Selasa, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin dan Direktur CNSA Zhang Keijan menandatangani nota kesepahaman atas nama pemerintah mereka.

Upacara penandatanganan dilakukan melalui konferensi video.

Baca Juga: Bak Disodorkan Mimpi Terburuk dari yang Terburuk, Etnis Rohingya di India akan Dideportasi ke Negara yang Justru Dikuasai para 'Pembantai' Mereka

Berdasarkan MoU yang disahkan, badan luar angkasa China dan Rusia nantinya akan meningkatkan kerjasama melalui proyek bulan tersebut.

"Roscosmos dan CNSA akan berkontribusi dalam menciptakan stasiun penelitian bulan internasional dengan akses terbuka untuk semua negara yang tertarik," ungkap Roscosmos dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari TASS.

Stasiun yang dibangun nanti akan dibuka untuk semua negara dan negara mitra yang tertarik untuk melakukan penelitian.

Kedua negara sepakat, pertukaran penelitian ilmiah mampu mempromosikan eksplorasi dan penggunaan ruang secara damai oleh umat manusia.

Dalam prosesnya nanti, baik CNSA maupun Roscosmos akan melakukan kerjasama erat dalam perencanaan, demonstrasi, desain, serta pengembanan beragam teknologi yang dibutuhkan.

Kedua negara juga akan secara aktif mempromosikan proyek tersebut kepada komunitas luar angkasa secara global.

Dalam pernyataannya, CNSA menjelaskan, stasiun tersebut akan difokuskan pada kegiatan penelitian ilmiah multidisiplin di permukaan bulan atau di orbit bulan.

Baca Juga: Digadang Bakal Lebih Baik dari Donald Trump, Kini Joe BidenDituduh Tak Layak Memimpin Amerika, Terkuak Ada Alasan Mengejutkan di Baliknya

Lebih lanjut, para peneliti yang terlibat akan mulai melakukan eksplorasi dan pemanfaatan bulan secara lebih luas.

Beragam percobaan sains dan verifikasi teknologi akan terus dilakukan di stasiun penelitian di bulan tersebut.

Kedekatan hubungan CNSA dan Roscosmos

Dilansir dari TASS, pada November 2017, CNSA dan Roscosmos menandatangani program kerjasama antariksa yang akan berjalan pada 2018-2022.

Program tersebut terdiri dari enam bagian, yaitu studi tentang bulan dan antariksa, ilmu antariksa dan teknologi terkait, satelit dan penggunaannya, basis komponen dan material, kerja sama dalam data penginderaan jauh Bumi, dan masalah lainnya.

Kepala Roscosmos Rogozin mengumumkan, dia telah membahas kerjasama di luar angkasa dengan mitranya di China terkait pembangunan pangkalan di bulan pada Juli 2020.

Dia menyebutkan, kesepakatan yang dicapai antara para pihak untuk mulai mengambil langkah satu sama lain dalam menentukan kontur dan pentingnya basis penelitian bulan.

Rogozin mengatakan di depan Dewan Federasi, bahwa China telah mengusulkan untuk melibatkan Eropa dalam kerjasama dalam eksplorasi bulan padaDesember tahun lalu.

Artikel Terkait