Ketika itu seorang Prajurit hantu muncul di depan kadet yang lebih muda dan lemari di dinding.
Prajurit itu menatap dengan mata mengancam yang terlihat bercahaya yang membuat taruna itu tersadar.
Setelah bangun, taruna itu berteriak, dan Prajurit itu segera menghilang.
Teman sekamar taruna itu tidak melihat apa-apa tetapi mengatakan bahwa ada suasana dingin terasa lain di ruangan itu.
Hantu itu digambarkan sebagai Prajurit paruh baya yang mengenakan seragam antik dari tahun 1830-an, musket, topi shako, dan kumis stang.
Hantu itu mendapat julukan "The Pusher" karena kehadirannya yang sedingin es.
Memaksa korban lain untuk tidak bergerak sampai tekanan dari fisiknya yang kabur dan bercahaya menghilang.
Source | : | Army.Mill |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR