Rasio kematian pun meningkat, dari 2,5 menjadi 4,1 per 1.000 kasus.
AFP mewartakan, pengujian di masyarakat cenderung mengambil lebih banyak kasus berisiko rendah.
Namun, para peneliti mengatakan bahwa jika jenis baru virus corona bisa digeneralisasikan ke populasi lain, varian itu berpotensi menyebabkan kematian tambahan yang substansial dibandingkan virus yang beredar sebelumnya.
Simon Clarke, Associate Professor dalam Mikrobiologi Seluler di University of Reading menerangkan, peningkatan risiko kematian berarti varian B.1.1.7 adalah tantangan berikutnya bagi sistem perawatan kesehatan dan pembuat kebijakan.
Simon menambahkan, "Itu juga membuat vaksin menjadi lebih penting bagi orang-orang yang dipanggil."
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR