Di antara armada Jepang adalah battlecruiser kelas Kongō, Hiei.
Sebuah kapal raksasa, panjangnya hampir dua kali lipat dari O'Bannon dan dipersenjatai dengan kejam.
Kapal ini telah mengawal enam kapal induk yang telah mengambil bagian dalam pemboman Pearl Harbor. Melihat itu, O'Bannon menyerang.
Kapal Amerika itu memperbesar Hiei. O'Bannon sangat dekat dan melaju jauh lebih rendah di air sehingga kapal Jepang hanya bisa menembak ke udara di atas kapal yang lebih kecil.
Tidak demikian halnya dengan O'Bannon yang melepaskan tembakan. Rasanya seperti menembak bebek di dalam tong.
Hiei rusak parah sehingga dengan cepat menjadi mangsa pesawat AS. Akhirnya, armada Jepang lainnya mundur setelah mengalami kerugian besar.
Untungnya, lapangan udara Henderson tetap utuh, dan pesawat lepas landas keesokan harinya untuk menenggelamkan sebelas lagi kapal pengangkut pasukan musuh.
Dua tahun kemudian, O'Bannon harus menggunakan senjata rahasia, namun tidak satu pun yang disetujui untuk digunakan oleh pemerintah AS.
Keadaannya sangat tidak biasa, namun, dia tidak punya pilihan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR