Intisari-online.com -Terletak di Osaka, Kamagasaki bisa ditempuh dengan transportasi umum seperti kereta api dengan durasi singkat.
Namun, jika Anda mencari keberadaan Kamagasaki di peta, Anda tidak akan menemukannya karena Pemerintah Osaka ingin dunia tak banyak tahu tentang kota kumuh itu.
Ya, memang nasib kota Kamagasaki di Jepang ini memang menyedihkan.
Daerah ini begitu kumuh dan dilanda kemiskinan parah sampai dihapus dari peta.
Ketika lapangan pekerjaan melimpah di Jepang, orang-orang Kamagasaki tetap kesulitan mencari pendapatan.
Mereka tak tahu apakah hari itu bisa mendapat uang, atau bakal antre mengambil makanan di dapur umum.
Potret lain suramnya Kamagasaki adalah orang-orang yang tidur di jalanan, maraknya konsumsi miras, meski di lain sisi memunculkan persahabatan beberapa orang karena sama-sama hidup susah.
The Guardian dalam artikelnya pada 22 Agustus 2008 mewartakan, pemerintah sempat ingin mengganti nama kota itu menjadi Airin-chiku tahun 1966 untuk menghilangkan citra buruk.
"Anda hampir tidak pernah melihat wanita atau anak-anak di sekitar sini," kata Masharu Takezawa, mantan pria tunawisma yang bertindak sebagai pemandu dan pengawas tidak resmi.
"Ini dunia laki-laki," lanuut Takezawa kepada tim The Guardian yang berkunjung ke sana. Takezawa adalah salah satu orang sukses di Kamagasaki.
Setelah kehilangan pekerjaannya di bioskop ketika krisis ekonomi pada awal 1990-an, dia tidur di dekat stasiun kereta api Osaka selama bertahun-tahun, lalu pindah ke Kamagasaki.
Sekarang dia tinggal di perumahan sosial yang murah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Ia termasuk contoh kisah pribadi tentang pernikahan yang gagal, kehancuran finansial, dam kesehatan buruk yang bersedia bicara ke media.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini