Advertorial
Intisari-Online.com - Kekuatan militer di dunia hadir terutama untuk menjaga kedaulatan suatu negara dari ancaman luar.
Meski begitu, tidak semua militer di dunia memiliki kekuatan tingkat tinggi seperti halnya Amerika Serikat.
Bahkan, beberapa kekuatan militer dari negara-negara ini jika digabungkan, mungkin masih belum bisa menyaingi kekuatan militer AS.
Selain kekuatan persenjataan militernya, kualitas tentara yang dimiliki juga sangat berpengaruh bagi sektor pertahanan suatu negara.
Peralatan tempur dan sumber daya yang dimiliki suatu negara, jika tidak didukung oleh tentara terbaik tentu apa gunanya.
Melansir wearethemighty.com, berikut ini 7 tentara yang disebut paling bobrok di dunia:
1. Afghanistan
Tentara Afghanistan telah lebih dari satu dekade menjalankan pelatihan dari penasihat ISAF (The International Security Assistance Force).
Sayangnya, pelatihan bagus yang telah dijalankan mereka itu belum mengubah fakta bahwa tentara Afghanistan masuk dalam daftar tentara terburuk.
Bukan berarti mereka tidak bisa bertarung, tapi mereka tidak bisa berbuat banyak.
Seorang penasihat mengatakan kepada al-Jazeera, "Faktanya, bicaralah dengan pasukan koalisi mana pun di lapangan dan mereka akan memberi tahu Anda bahwa Afghanistan dapat berperang, tetapi hanya setelah mereka diberi makan, berpakaian, dipersenjatai, dan dikirim ke medan perang oleh NATO,".
2. Arab Saudi
Peringkat kekuatan militer Arab Saudi tidaklah buruk, ia menempati peringkat ke-17 dari 139 negara di dunia, menurut Global Firepower 2021.
Namun rupanya, tentara Arab Saudi dianggap sebagai salah satu yang terburuk.
Saudi saat ini terlibat dalam operasi militer koalisi di Yaman dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam upaya mengusir suku Houthi dari Sana'a dan membangun kembali penguasa Sunni, namun mereka belum bisa menuntaskannya.
Padahal, Saudi dan Emirat memiliki keunggulan angkatan laut dan udara, pelatihan superior, materi, dan jumlah di lapangan, dan dukungan aset intelijen AS.
3. Mongolia
Sebagai negara yang terkurung daratan, orang Mongol tidak memiliki Angkatan Laut atau membutuhkannya.
Sayangnya mereka juga terkunci di antara Rusia dan China dan tidak mungkin mempertahankan diri dari keduanya.
Jika perang Rusia-Tiongkok pecah, sebagian besar kemungkinan akan terjadi di Mongolia.
Bangsa Mongol telah mengirim pasukan untuk membantu AS di Irak dan Afghanistan, tetapi keahlian mereka sebatas dalam mengajari pasukan AS tentang cara mengenali serta menggunakan senjata dan peralatan tua buatan Soviet jika perlu.
4. Tajikistan
Tidak seperti negara Soviet lainnya setelah jatuhnya Uni Soviet, Tajikistan tidak memiliki unit asli untuk diserap ke dalam pemerintahan barunya.
Pada tahun 1994, mereka membentuk Angkatan Darat mereka sendiri, namun segera mengakibatkan Perang Saudara.
Sementara orang Tajik lebih suka menjadi tentara Rusia karena bayarannya lebih baik.
5. Filipina
Presiden Filipina telah berjanji untuk meningkatkan anggaran militernya, namun hanya itu. Sementara tentaranya masih dianggap sebagai salah satu yang terburuk.
Kini mereka dihadapkan pada tindakan agresif Tiongkok untuk mengklaim wilayah dan membangun pulau-pulau di dekat Filipina.
Angkatan Laut dan Angkatan Udara negara ini berusia hampir 60 tahun. Selain itu mereka dibekali kapal Penjaga Pantai yang sudah tua.
6. Nigeria
Nigeria sedang berjuang menghadapi pemberontakan yang berafiliasi dengan ISIS dari Boko Haram.
Terlepas dari kekayaan minyak Nigeria, di mana industri minyak Nigeria adalah yang terbesar di benua itu, namun militernya tidak siap untuk memerangi pemberontakan tersebut.
Seorang tentara menggambarkannya kepada BBC, "Bayangkan saya dan Anda sedang bertempur, kami berdua memiliki senjata, tetapi saat Anda mengenakan rompi anti peluru, saya membawa payung."
Tentara di Negara Bagian Borno Timur Laut negara itu sangat kurang, kendaraan lapis baja mereka tidak benar-benar bergerak.
Selain itu, beberapa tentara diketahui melarikan diri bersama warga sipil, mereka merobek seragam mereka.
7. Irak
Meskipun telah menjalankan pelatihan bertahun-tahun dari pasukan AS dan Inggris, serta $ 26 miliar dalam investasi dan bantuan militer, Angkatan Darat Irak hanya memiliki 26 unit yang dianggap "setia".
Selain itu, anggota parlemen Irak menemukan 50.000 " tentara hantu " di barisannya, yaitu pasukan yang menerima gaji, tetapi tidak pernah muncul untuk bekerja.
Pada tahun 2014, ISIS mampu menguasai sebagian besar Irak Barat saat pasukan Irak melarikan diri sebelum serangan.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini