Tetapi pada umur 15 tahun, di para-para rumahnya ia menemukan sebuah surat yang dialamatkan kepada ibu angkatnya, “Dengan hormat. Saya adalah ibu permandian dari Irene de Fouw. Saya seorang perawat dan saya berada di Lamoriaye ketika ia dilahirkan.”
Tidaik lama setelah ditemukan, surat itu hilang. Tetapi Irene tidak melupakan nama Lamoriaye, meskipun ia tidak tahu di mana tempat itu.
Ia bertekad akan menyelidiki sendiri asal-usulnya. Pada umur 18 tahun ia menikah dan mulai menelusuri asalnya, mulai dari Bar-le-Duc. Di sana ia tidak mendapat jawaban apa-apa.
Di tempat pemeliharaannya sebelum diangkat anak, di kantor polisi maupun pengadilan ia mendapat jawaban bahwa tentang dia tidak ada catatan apa-apa.
Irene lalu tenggelam dalam kesibukan mengurus anaknya yang lahir.
Tahun 1968 ia mulai lagi menyelidiki. Ia menulis ke mana-mana.
Orang hanya menjawab bahwa namanya berbau Jerman atau Swedia. Jadi ia menulis ke konsul Swedia dan Jerman.
Seorang teman kemudian menasihatkan agar menulis ke Palang Merah Internasional di Jenewa.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR