Intisari-Online.com – Perang, termasuk Perang Dunia I dan Perang Dunia II meninggalkan banyak hal, dari banyaknya korban, hingga barang-barang jarahan yang tak tahu di mana rimbanya.
Ada pula yang mengatakan bahwa perang adalah bisnis yang mahal, demikian pula dengan Perang Dunia Kedua.
Perdana Menteri Inggris Winston Churchill harus menggunakan setiap sen yang dapat dikumpulkan Kerajaan Inggris untuk membayar upaya Perang.
Tetapi pada bulan Februari 1941, sekelompok serigala U-Boat Nazi menenggelamkan muatan kapal dari emas batangan dalam perjalanan dari India.
SS Gairsoppa membuat tanda hubung terakhir untuk keselamatan Teluk Galway, Irlandia, ketika tenggelam dengan hilangnya delapan puluh lima awak.
Kapal itu berlayar dari Kalkuta, India, pada bulan Desember 1940 dengan muatan perak, besi kasar, dan teh, semua barang kunci untuk upaya Perang Inggris.
Di Freetown di Sierra Leone, dia bergabung dengan Convoy SL 64 dalam perjalanannya ke Liverpool. Konvoi kapal itu bisa dikatakan adalah konvoi yang lambat.
Banyak kapal telah mengalami hari yang lebih baik dan kecepatan rata-rata delapan knot, yang menjadikan mereka sasaran empuk.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR