Tak Dilengkapi Senjata Apapun, Pesawat 'Kiamat' Ini Justru Datang Bak Petanda Malapetaka Karena Bisa Musnahkan Milyaran Orang, Bagaimana Caranya?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Dengan kata lain ketika terjadi perang pesawat ini muncul, menjadi penanda akan ada tembakan mengerikan terjadi.
Dengan kata lain ketika terjadi perang pesawat ini muncul, menjadi penanda akan ada tembakan mengerikan terjadi.

Intisari-online.com -Mungkin terdengar gila namun ada sebuah pesawat yang kehadirannya ditakuti.

Pesawat ini dijuluki sebagai pesawat kiamat karena kedatangannya membawa kehancuran, jika digunakan sesuai prosedur.

Namun, uniknya pesawat ini tidak dilengkapi dengan satupun senjata, lantas apas rahasianya?

Menurut Washington Post, E-6 Mercury Doomsday Plane ini, sampai dijuluki pesawat kiamat, padahal tidak membawa satupun senjata.

Baca Juga: Dikepung Pasukan Amerika dan Prancis di Laut China Selatan, Militer China Panik hingga Kirim 10 Pesawat Pembom dengan Rudal Mematikan, Ternyata Curigai Hal Ini

Tetapi, pesawat ini justru sanggup membunuh milyaran manusia.

Lantas, bagaimana cara kerja pesawat ini sehingga dianggap sangat berbahaya hingga dijuluki pesawat kiamat.

Begini kisahnya!

E-6 Mercury adalah milik angkatan udara AS yang didasarkan pada pesawat Boeing-707.

Pesawat ini memang tidak membawa senjata sendiri namun tugasnya sangat mematikan dan konon menjadi pesawat paling menakutkan di bumi.

Baca Juga: Kisah Pilot Tempur Amerika yang Tembak 7 Pesawat Jerman, 1 Pesawat Italia, 1 Pesawat Jepang, dan 1 Pesawat Amerika yang Ditumpanginya!

Meskipun tidak membawa senjatanya sendiri, tapi memiliki daya tembak lebih banyak dari pesawat lain di dunia ini.

Maksudnya adalah, pesawat ini hanya berfungsi sebagai mata-mata.

Tugasnya adalah untuk memerintahkan peluncuran rudal balistik nuklir berbasis darat dan laut.

Dengan kata lain ketika terjadi perang pesawat ini muncul, menjadi penanda akan ada tembakan mengerikan terjadi.

Tujuan utama E-6 adalah untuk menjaga hubungan komunikasi antara otoritas komando nasional AS dengan presiden dan menteri pertahanan AS.

Serta pasukan nuklir AS.

Baca Juga: Seberapa Dekat Kitadengan Perang Dunia 3? Para Ahli Bongkar SituasiKeamanan Dunia yang Makin Mengerikan, Mulai Siapkan'Jam Kiamat'

Itu berarti, AS dapat meluncurkan serangan nuklir dasyatmeski ketika pusat komando daratnya dihancurkan atau tidak berfungsi karena serangan musuh.

Pakar militer, Sebastia Roblin menulis bahwa misi dasar E-6 dikenal sebagai Take Charge and Move Out atau TACAMO.

Sebelum pengembangan E-6, misi TACAMO dilakukan oleh pemancar berbasis darat, dan kemudian pesawat EC-130G dan Q Hercules.

Militer AS memiliki Pusat Operasi Global strategis berbasis di Nebraska, serta pemancar darat untuk berkomunikasi dengan triad nuklir.

Pertama kali diperkenalkan tahun 1989 dan 1992, E-6 adalah yang terakhir dibangun dalam garis panjang varian militer dari pesawat Boeing 707.

Untuk menggunakan radio Frekuensi Sangat Rendahnya, E-6 harus terbang dalam orbit kontinu di ketinggian dengan pesawatnya dan radio VLF yang dipasang ekor mengikuti antena kawat sepanjang satu dan lima mil pada ketinggian hampir vertikal.

Baca Juga: Dibanggakan AS Sebagai Tempat Persembunyian dari 'Kiamat', China Malah Sebut Tempat Itu Tidak Aman Bahkan Mudah Dihancurkan China dengan Senjata Nuklirnya

Platform pesawat ini akan beroperasi hingga 2040, berkat program perpanjangan masa pakai serta beberapa adaptasi pada sistem radionya.

Sebastien menulis, "Sementara Merkurius telah menunjukkan kegunaannya sebagai pusat komunikasi udara untuk mendukung pasukan di lapangan, pos komando udara akan dianggap sukses jika tidak harus menjalankan misi utamanya.

"Inti dari pencegahan nuklir, bagaimanapun, adalah meyakinkan musuh potensial bahwa tidak ada serangan pertama yang memadai untuk mencegah serangan balasan yang menghancurkan," jelasnya.

Dia menambahkan, "E-6 adalah komponen vital dalam membuat ancaman menjadi kredibel."

Artikel Terkait