Dibanggakan AS Sebagai Tempat Persembunyian dari 'Kiamat', China Malah Sebut Tempat Itu Tidak Aman Bahkan Mudah Dihancurkan China dengan Senjata Nuklirnya

Afif Khoirul M

Penulis

Persamaan penghitungan kekuatan destruktif dari ledakan nuklir hingga merancang bunker yang digunakan militer AS "tidak selalu akurat".

Intisari-online.com - Bagi sejumlah agama ada yang meyakini tentang keberadaan hari akhir atau kimat.

Pada saat itulah akan terjadi bencana maha dasyat yang mampu menghancurkan seluruh dunia.

Hal itu membuat manusia merasa ketakutan, dan berusaha untuk menciptakan perlindungan dari kiamat.

Salah satunya adalah proyek bungker anti-kiamat yang diciptakan oleh Amerika.

Baca Juga: Begini Sejarah Kapal Selam Perang, Bermula dari Tong Kaca yang Diturunkan ke Laut untuk Pelajari Ikan, Lalu Gunakan Motor Listrik Hingga Dipasangi Nuklir

Menurut situs 24h.com.vn, Selasa (29/12/20), Amerika memiliki tempat persembunyian ketika kimat terjadi.

Selain itu, tempat itu juga bisa menjadi perlindungan jika perang nuklir terjadi.

Namun, meski dibanggakan Amerika sebagai tempat aman di dunia jika kimat dan perang nuklir terjadi.

Seorang ilmuwan China justru mengatakan bahwa tempat itu tidak aman dan justru berbahaya.

Baca Juga: Saking Pesat dan Mengejutkannya Kemajuan Senjata Baru China dan Rusia, Amerika Sampai Menulis Ulang Prosedur dan Hukum Akuisisi Departemen Pertahanan 5000 yang Terkenal, Ada Apa?

Menurut ilmuwan China mereka telah meneliti ketahanan dari bunker tersebut.

Mereka mengatakan, persamaan penghitungan kekuatan destruktif dari ledakan nuklir hingga merancang bunker yang digunakan militer AS "tidak selalu akurat".

"Persamaan yang digunakan militer AS memiliki lubang yang serius," kata Rong Jili, seorang profesor di Institut Teknologi Beijing.

"Simulasi komputer menunjukkan bahwa struktur terowongan apokaliptik di AS tidak dapat diandalkan jika terjadi serangan nuklir," katanya.

"Mereka sangat rentan. Semakin besar atau dekat ledakannya, semakin tinggi kesalahan keamanan," imbuhnya.

Studi di atas juga melibatkan partisipasi dari Akademi Teknologi Cina.

Baca Juga: Saat Rahasia Senjata Pemusnah Massal Nuklir Israel Dibocorkan oleh Teknisinya Sendiri, Agen Wanita Mossad Turun Tangan untuk Memperdaya Target dengan Rayuan Mautnya

Menurut Rong, ledakan bom nuklir dengan kekuatan menghancurkan 500 ton TNT dapat merusak dan merusak struktur bunker yang dibangun oleh militer AS.

Namun, ini hanya kalkulasi simulasi pada sistem komputer.

"Dengan perkembangan teknologi persenjataan , khususnya senjata nuklir, terowongan apokaliptik yang dibangun oleh militer AS semakin terancam keamanannya," kata Rong.

Menurut Rong, persamaan kekuatan destruktif nuklir AS tidak sempurna karena persamaan tersebut berasal dari tahun 1960.

Secara khusus, persamaan AS "mengabaikan distorsi nyata yang terjadi di tanah" karena serangan dari ledakan nuklir.

"Tanah akan menyerap sejumlah besar kekuatan penghancur ledakan nuklir," katanya.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer Israel dan Iran, Militer Negeri Yahudi Masih Kalah dari Teheran, Pantang Mundur Menentang Program Nuklir Iran

"Energi ini dipancarkan ke bumi, menyebar seperti gempa bumi. Ledakan tersebut juga akan menciptakan gelombang kejut di udara," imbuhnya.

"Gelombang kejut yang menyebar dapat menghancurkan bunker militer AS," jelas Rong.

Rong berpendapat bahwa penelitiannya menyoroti peran yang sebelumnya tidak banyak diketahui yang disebabkan oleh gelombang kejut dengan tempat perlindungan nuklir.

Menurut Rong, pada tahun 1960, uji coba nuklir di gurun Nevada AS menyebabkan retakan selebar lebih dari 1 meter di tempat penampungan lebih dari 6 km dari pusat ledakan.

Beijing telah berjanji untuk tidak menggunakan senjata nuklir untuk menyerang negara mana pun.

China berhenti menguji senjata nuklir pada tahun 1996.

Artikel Terkait