Saat itu juga masih dalam ketegangan Perang Vietnam, dengan Serangan Tet berkecamuk 2000 mil ke selatan di Vietnam.
Presiden AS kala itu, Lyndon Johnson tidak memerintahkan pembalasan langsung, meskipun begitu AS mulai saja membangun militer di area tersebut.
Awalnya para kru Pueblo yang ditangkap menolak tuntutan penandatanganan pengakuan palsu.
Mereka mengangkat jari tengah mereka ke kamera dan memberi tahu orang Korea Utara jika hal itu adalah "tanda keberuntungan Hawaii".
Kondisi berubah mengerikan setelah Korea Utara mengetahui kebenaran, mereka kemudian dihukum dengan cara dipukul, suhu dingin dan kurang tidur.
Akhirnya otoritas Korea Utara mengutarakan pengakuan dan permintaan maaf kepada kapten Pueblo Bucher, yang menyatakan "Aku tidak akan pernah menjadi bagian aksi serangan tidak hormat macam ini."
Seluruh sisa kru juga menandatangani pengakuan mereka diancam siksaan berat.
Para tahanan dibawa ke penjara kedua di desa dekat Pyongyang.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR