Saat pasukan AS bergerak maju, mereka terus menyaksikan tentara Jepang dan warga sipil bunuh diri.
Okinawa adalah pemandangan yang sangat mengerikan karena hampir sepertiga dari populasi pulau meninggal.
Di antara mereka adalah orang Korea yang telah dipindahkan secara paksa dari Korea yang dianeksasi (diambil paksa) ke pulau-pulau Jepang untuk dijadikan buruh dan wanita penghibur.
Sementara pemerintah Jepang menyatakan ada keterlibatan militer dalam kasus bunuh diri ini.
Para penyintas membuktikan bahwa bunuh diri massal itu adalah sebuah 'kewajiban'.
Mengapa?
Ota Masahide, seorang penyitas yang kini menjadi sejarawan Okinawa, menulis dalam sebuah artikel untuk Asia-Pacific Journal pada tahun 2014.
Dia menuliskan bahwa militer membagikan granat tangan kepada penduduk sipil sebagai cara untuk bunuh diri dengan orang yang mereka dicintai.
Bagaimana jika mereka selamat? Maka mereka harus menemukan cara lain untuk bunuh diri.
Misalnya dengan menggunakan senjata lain seperti sabit, silet, tali, batu, dan tongkat.
Lalu bagaimana jika mereka tidak meninggal juga?
Maka propaganda militer telah memperingatkan penduduk sipil bahwa jika mereka tidak mati dan malahan ditangkap, maka pasukan Amerika akan menyiksa, memperkosa, dan membunuh mereka.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR