Intisari-online.com - Tidak beri ruang untuk bernapas, Xi Jinping benar-benar ingin Taiwan agar tunduk dan masuk kembali sebagai bagian dari negara China.
Ancaman pun muncul sampai ancaman militer diberlakukan.
Bagi Xi Jinping, tidak ada yang lebih penting daripada bergabungnya Taiwan dengan China.
Meski begitu Taiwan tidak setuju akan hal tersebut dan penolakan unifikasi telah menjadi opini populer di masyarakat.
Hal ini terjadi di mana 'identitas Taiwan' telah menyebar.
Melansir News Week, media Jepang, media China yang frustrasi telah berulang kali mengklaim untuk "menghukum Taiwan."
Cara China mirip dengan aksi mendominasi keluarga dengan kekerasan, dan perasaan Taiwan semakin jauh dan terasing.
Di titik ini, justru kemungkinan China menyerang Taiwan terbilang kecil, karena ketahanan militer Taiwan, campur tangan AS dan sentimen anti-China yang meningkat di komunitas internasional sedang panas-panasnya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR