Intisari-Online.com -Selama Oktober 2020 lalu, angka kematian akibat bunuh diri di Jepang lebih tinggi dibanding total kematian akibat infeksi Covid-19 di negara itu.
Data statistik Pemerintah Jepang menunjukkan jumlah orang akibat bunuh diri selama Oktober tercatat sebanyak 2.153 orang.
Data Kementerian Kesehatan Jepang menyebutkan jumlah kematian hingga Jumat (28/11/2020) sebanyak 2.087 kasus.
Sementara pada Oktober tahun itu, jumlah kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jepang sebanyak 2.074 kasus.
Angka bunuh diri di Jepang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Melansir CBS News (13/11/2020), sepanjang tahun 2020, jumlah kasus kematian akibat bunuh diri di Jepang sudah melebihi angka 17.000 kasus.
Terjadi peningkatan sebanyak 600 kasus dari tahun sebelumnya.
Apalagi selama pandemi, Covid-19 dengan segala dampaknya memberi tekanan lain bagi masyarakat.
Di Jepang bahkan ada tempat 'favorit' yang konon dijadikan tempat bunuh diri hingga kisah mitos menyelimuti tempat tersebut.
Tempat tersebut adalah hutan Aokigahara dimana tercatat ada 247 orang berusaha mengakhiri hidupnya di tempat tersebut pada tahun 2010, dan 54 orang diantaranya tak bisa diselamatkan dan berakhir di sana.
Bahkan sebelum memutuskan bunuh diri beberapa berkemah di tempat tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Menurut korban yang memutuskan mati disana namun berhasil dicegah mengaku jika tempat tersebut adalah lokasi yang sempurna untuk mati, katanya.
Banyak mayat ditemukan di tempat tersebut bergantung di pohon-pohon bersama dengan barang-barangnya yang disukainya atau kenangan mereka.
Menurut keyakinan sekitar di hutan tersebut juga ada Hantu yang mereka yakini tinggal di hutan Aokigahara, dan bersemayam di pohon-pohon tersebut.
Hantu tersebut konon bernama Yurei, sebutan yang disematkan untuk seorang yang meninggaldengan perasaan benci, marah, sedih, dan dendam yang teramat dalam.
Hal inilah yang membuat Yurei bergentayangan dan membisiki orang-orang yang akan bunuh diri di hutan tersebut, para ahli spiritual juga meyakinini jika jiwa-jiwa pelaku bunuh diri telah merasuki pohon-pohon di hutan tersebut.
Namun, pemerintah juga berupaya untuk mengurangi dan berusaha menutupi angka bunuh diri di Aokihara untuk mengubah reputasinya.
Bebebrapa cara unik pun dilakukan seperti membuat tulisan motivasi dan tanda jalur di sekitaran hutan untuk memikirkan kembali keluarga dan membatalkan niatan untuk bunuh diri.
Meski hutan ini sangat mengerikan dengan cerita yang berkembang didalamnya, sebenranya potensi alamnya sangat bagus dengan pemandangan hijau dan pohon-pohon yang menjulang yang berusia ratusan tahun.
Bahkan hutan ini juga dijadikan tempat wisata bagi orang-orang yang ingin mencari ketenangan, selain itu didalamnya juga terdapat beberapa gua yang didalamnya dipenuhi es.(Afif khoirul M)