Tahun lalu, China dan Inggris menghadapi sejumlah kontroversi saat hubungan antara kedua kekuatan mencapai puncak.
Kekhawatiran atas implikasi keamanan dari keterlibatan Huawei di jaringan 5G Inggris, dan kekhawatiran yang diangkat oleh anggota aliansi intelijen Five Eyes milik Inggris, mengakibatkan perintah untuk menghapus semua produk Huawei dari pasar Inggris Raya.
Selain itu, larangan lebih lanjut dikeluarkan pada penyedia telepon seluler dalam negeri yang membeli peralatan Huawei untuk digunakan dalam teknologi baru.
“Bisa dibilang, sebagai penyedia smartphone terbesar kedua di dunia, ini seharusnya tidak merusak Huawei secara signifikan."
"Tapi itu adalah gejala menurunnya kepercayaan antara kedua negara," tambah Moran.
Permasalahan antar kedua negara kian meruncing pada tahun lalu ketika otoritas Beijing memperkenalkan undang-undang keamanan baru yang sangat kontroversial di Hong Kong, melanggar perjanjian yang disepakati oleh Inggris dan China.
Deklarasi Bersama Sino-Inggris ditandatangani menjadi undang-undang antara Inggris dan China pada tanggal 19 Desember 1984 di Beijing, dan menyatakan pengaturan kedaulatan dan administrasi Hong Kong setelah 1 Juli 1997.
Dan yang terjadi selanjutnya di negara bagian itu adalah tindakan keras terhadap gerakan pro-demokrasi di kota.
"Pengenalan undang-undang keamanan baru yang kontroversial di Hong Kong dan tindakan kekerasan terhadap gerakan pro-demokrasi melanggar perjanjian yang dicapai ketika Inggris mengembalikan bekas wilayah itu ke China pada tahun 1997.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR