China mengkritik BBC karena melaporkan virus corona dan penganiayaan terhadap etnis minoritas Uighur.
BBC mengatakan "kecewa" dengan keputusan tersebut, tapi sepertinya tidak terkejut.
Sebelumnya, regulator media Inggris, Ofcom, juga telah mencabut izin penyiaran China Global Television Network (CGTN) untuk menyiarkan program di Inggris.
Secara terpisah, penyiar Radio Television Hong Kong (RTHK) mengatakan akan menghentikan siaran program BBC World Service di wilayah tersebut.
Berbicara kepada Express.co.uk, Andrew Moran, profesor hubungan internasional di Metropolitan University of London, mengatakan bukan rahasia lagi bahwa hubungan Inggris dengan China telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
“Huawei, Hong Kong, penganiayaan terhadap penduduk Uighur, dan bahkan pelarangan tit-for-tat baru-baru ini terhadap perusahaan media seperti BBC telah menyoroti betapa sulitnya hubungan ini."
"Terutama ketika Perdana Menteri Johnson mulai mengejar 'Global Agenda Inggris," jelas Moran.
Moran mengatakan keputusan China untuk melarang BBC kemungkinan besar karena liputannya tentang penganiayaan terhadap masyarakat Uighur, dan pembalasan sebagai tanggapan atas Ofcom.
Menurutnya, meskipun kebanyakan orang China tidak dapat menonton BBC World News karena pembatasan di negara itu, pelarangannya adalah simbol dari keinginan China untuk membatasi setiap kritik terhadap Partai Komunis China.
"Otoritas Film, TV, dan Radio negara China memperingatkan bahwa pedoman siaran menyatakan bahwa berita tidak boleh 'merugikan kepentingan nasional China'," imbuhnya kepada Express.co.uk.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR