Beberapa ratus tentara Australia dan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) berhasil melarikan diri dan memulai perang gerilya melawan pasukan pendudukan Jepang.
Pada tanggal 20 April 1942, pasukan sekutu dapat berkomunikasi melalui radio yang diimprovisasi ke markas tentara (HQ) mereka sendiri, mengatakan bahwa mereka masih belum dikalahkan.
Sejak saat itu, para gerilyawan disuplai melalui udara dengan pesawat-pesawat Royal Australian Air Force (RAAF).
Mulai Mei dan seterusnya pesta bantuan dan perbekalan disediakan oleh angkatan laut Australia.
Pasukan Belanda dan Australia, dengan sukses yang terus-menerus, bertempur dengan Jepang di Timor selama hampir sepuluh bulan.
Mereka menghancurkan jembatan, menyerang patroli dan penjaga Jepang, menaklukkan gudang musuh dan menempatkan ranjau.
Dengan cara tersebut mereka berhasil menggunakan cara primitif, untuk menghina musuh.
Namun, pada akhir tahun 1942 Jepang telah mengirimkan begitu banyak pasukan ke Timor.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR