Intisari-Online.com – Melansir dari kompas.com, di media sosial Twitter, sempat ramai perbincangan soal Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels.
Keramaian tersebut muncul lantaran unggahan Twitter Teddy Septiansyah melalui akunnya @Teddyslfc.
Ia mempertanyakan kebenaran mengenai sejarah pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan.
Pertanyaan tersebut ditanggapi oleh @mazzini_gsp. Hingga Senin (8/2/2021) pukul 07.00, lebih dari 51 ribu orang menyukai unggahan tersebut.
Dilansir dari Britannica, Daendels diangkat menjadi gubernur jenderal kolonial dan menguasai Asia pada tahun 1807 oleh Louis Bonaparte, yang saat itu menjadi Raja Belanda.
Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di Ujung Barat Jawa Barat ke Panarukan di Ujung Timur Jawa Timur (kira-kira 1000 km).
Bagaimana kelanjutan pembangunan Jalan Raya Pos tersebut, berikut ini potongan dari tulisan Rudy Badil, seperti dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 2008, dalam Herman Willem Daendels (Tangan Besi yang Penuh Kontroversi).
Pembangunan jalan pos dan pengaturan administrasi tanah jajahan tentu butuh biaya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR