Sebab China tidak akan membuat klaim yang tidak beralasan tentang masalah tersebut.
China dan beberapa negara Asia Tenggara telah berselilih atas perairan kaya energi di Laut China Selatan,
China mengklaimnya dengan dasar Nine Dash Line atau '9 garis putus-putus'.
Indonesia sendiri tidak memiliki klaim apa pun di Laut China Selatan.
Tetapi klaim Beijing atas wilayah yang secara hukum diakui sebagai dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia, termasuk perairan di sekitar Kepulauan Natuna menjadi sumber ketegangan dalam hubungan bilateral.
Indonesia dan Vietnam juga masih menegosiasikan batas batas laut mereka, mengingat bagian selatan ZEE Vietnam berbatasan dengan Kepulauan Natuna, sebuah negara kepulauan dengan lebih dari 270 pulau.
Meskipun Bakamla bukan bagian dari angkatan bersenjata Indonesia, pandangan bahwa China merupakan ancaman yang semakin besar terhadap kedaulatan Indonesia ada di dalam jajaran militer Indonesia.
Sebuah artikel dalam buletin Sekolah Staf Umum dan Komando Angkatan Darat Indonesia (Seskoad) bulan Desember 2020 menyimpulkan bahwa 'Serangan militer China di Kepulauan Natuna sangat dekat'.
Karena mereka memiliki niat dan kemampuan militer untuk melakukan serangan semacam itu dari markas mereka ada di Kepulauan Spratly.
Bahkan militer China mengatakan tahun lalu bahwa mereka telah membentuk "distrik administratif" di rantai pulau Laut China Selatan yang disengketakan yang dikenal sebagai Paracels dan Spratly.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR