Perasaan itu saling menguntungkan. Setelah Teluk Babi, JFK secara terbuka memikul tanggung jawab atas bencana tersebut.
Secara pribadi, dia sangat marah, bersumpah sejak saat itu 'jangan pernah bergantung pada para ahli' dan 'untuk mengawasi para jenderal'.
Segera, sebuah peristiwa akan menguji resolusi ini: krisis misil Kuba.
Selama 13 hari pada bulan Oktober 1962, AS dan Uni Soviet terjebak dalam kebuntuan atas penyebaran rudal yang terakhir di Kuba.
Taruhannya sangat besar: perang nuklir bisa meletus setiap saat.
Para jenderal mendesak Kennedy untuk mengebom Kuba. Karena enggan memicu Perang Dunia Ketiga, dia malah memerintahkan blokade laut di pulau itu.
Dengan marah, LeMay mengatakan kepada presiden 'itu hampir seburuk peredaan di Munich'.
Namun Kennedy tetap berada di jalurnya, berhasil menegosiasikan solusi diplomatik dengan Uni Soviet.
LeMay menganggapnya sebagai 'kekalahan terbesar dalam sejarah kita'.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR