Intisari-Online.com – Sebuah film tentang Perang Dingin membuat kita membayangkan Amerika Serikat terjebak di tengah-tengah kudeta militer.
Anehnya, hal itu didukung oleh presiden sendiri, yang mengakui kekuatannya sebagai peringatan.
Ini menandai titik balik dalam Perang Dingin: presiden Amerika Serikat baru saja menandatangani perjanjian perlucutan senjata nuklir dengan Uni Soviet.
Petinggi militer AS sangat marah, setelah memperingatkan bahwa perjanjian itu membahayakan keamanan nasional.
Tapi presiden tetap menandatanganinya. Bagi para jenderal, itu berarti pengkhianatan.
Mereka mengumpulkan unit tempur rahasia untuk menggulingkan presiden. Kudeta akan datang; Republik Amerika akan jatuh.
Plot film Hollywood Seven Days in May (1964) tentu saja fiksi.
Tetapi perjalanannya ke layar bioskop secara historis penting, karena orang yang mendapat bola dalam produksi pada tahun 1962 bukanlah seorang maestro Hollywood tetapi seseorang yang bahkan lebih berkuasa: Presiden John F.Kennedy.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR