Remaja yang Mencoba Bantu Robert F. Kennedy Saat Tertembak di Tahun 1968 Meninggal Dunia

Adrie Saputra

Penulis

Juan Romero berjuang selama puluhan tahun untuk melupakan tragedi tersebut namun ia tidak bisa melupakanya.

Intisari-Online.com – Pada tahun 1968, Juan Romero masih berusia 17 tahun.

Malam, Rabu tanggal 5 Juni 1968, Romero bertugas sebagai seorang busboy di Hotel Ambassador di Wilshire Boulevard dekat Koreatown.

Ketika seseorang menembak Robert F. Kennedy (RFK), seorang calon presiden Amerika Serikat dan juga saudara John F. Kennedy, Romero berjongkok di samping sang senator AS yang terjatuh.

Dia memeluk kepala Kennedy dan mencoba membantunya sebelum menyadari betapa seriusnya Kennedy yang terluka.

Baca Juga : Dari Ratu Markonah di Era Soekarno Hingga Janin Bicara di Era Soeharto, Saat Presiden Indonesia Jadi 'Korban' Hoaks

Foto-foto ketika Romero muda kebingungan dan putus ada tersebar di media dan menjadi viral.

Bisa dibilang, foto tersebut merupakan ‘foto terpanas’ tahun 1960-an.

Belum lagi fakta bahwa dua bulan kemudian ada pembunuhan terhadap Martin Luther King Jr. dan lima tahun tahun kemudian pembunuhan saudara RFK, Presiden John F. Kennedy.

Sejak kejadian tersebut hingga detik-detik kematiannya, Romero tidak bisa melupakannya.

Ya, Romero meninggal dunia pada hari Senin (1/10/2018) pagi di Modesto, pada usia 68 tahun.

"Dia mengalami serangan jantung beberapa hari yang lalu. Dokter mendiagnosis otaknya terlalu lama tanpa oksigen," kata teman lamanya, reporter TV Rigo Chacon dari San Jose kepada latimes.com pada Rabu (3/10/2018).

"Dia meninggal dunia pada hari Senin pagi."

Seorang keponakan dan saudara laki-laki mengkonfirmasi kematian Romero, tetapi anggota keluarga tidak dapat dimintai komentar.

Menurut Chacon, Romero tidak sakit. Dia sempat bertemu dengan Romero pada bulan Juni, pada 50 tahun kematian Kennedy.

Saat itu, dia mengatakan kepadanya bahwa dia (Romero) menyukai pekerjaan yang keras dan berkeringat. Seperti membangun jalan. Dia tidak punya niat untuk pensiun.

Baca Juga : Wajah Wanita Ini 'Bengkak' Selama 3 Bulan Setelah Operasi Plastik, Tapi Lihat Hasilnya

Untuk kisah asramanya, Romero telah bercerai. Namun dia secara teratur berhubungan dengan anak-anaknya dari pernikahannya tersebut.

Chacon bercerita bahwa sebelum RFK tertembak, Romero pernah bertemu dengan RFK.

Saat itu, RFK memesan layanan kamar hotel dan Romero yang mengantarkannya. Dia juga berjabat tangan dengan RFK.

Malam berikutnya, malam tragedi, RFK baru saja mengucapkan perpisahan kepada media yang mewawancarai. Lalu tembakan tersebut terjadi.

Darah RFK mengenai Romero yang memang berdiri tak jauh dari sana.

Romero sempat dibawa ke kantor polisi Rampart untuk ditanyai, lalu dipulangkan. Ia pun pulang naik bus ke Roosevelt High keesokan paginya.

Baca Juga : Tragis, Bayi Lucu Tewas karena Diikat dan Dikurung dalam 'Kandang' yang Gelap!

Namun darah RFK di tangannya masih bisa ia rasakan meski ia sudah mencucinya.

Tak lama, foto-foto Romero tersebar dan orang-orang memberinya pujian. Namun itu malah membuatnya tak nyaman.

Karenanya, ia pindah ke Wyoming dan kemudian tinggal di San Jose.

Setelah meninggalnya RFK, Romero memiliki kebiasaan meninggalkan bunga di Arlington National Cemetery, tempat RFK di makamkan, setiap tahun.

Romero selalu ingin memberi hormat kepada RFL dan mencoba menjalani kehidupan yang rendah hati sepertinya.

Kini, Romero telah berpulang.

Rest in Peace, Juan Romero.

Baca Juga : Ingin Cari Putrinya yang Tertimbun Reruntuhan Gempa Palu, Pria Ini Justru Jadi Pahlawan karena Selamatkan 7 Nyawa

Artikel Terkait