Beberapa sandera akhirnya dibebaskan, tetapi tidak semuanya, militer Irak membebaskan masing-masing orang pada waktu yang berbeda dan alasan yang berbeda.
Menjelang akhir Agustus 1990, Irak mengizinkan wanita dan anak-anak untuk pulang.
Para sandera yang tersisa terpaksa berada dalam situasi yang makin suram dan berbahaya.
Mengerikan, Hussein menggunakan para sandera itu sebagai perisai hidup, menjaga dirinya dari tembakan dan kematian dengan memegang tubuh mereka yang tidak bersalah di depan dirinya dan lokasi militer terpentingnya.
Setelah pembebasan sandera pertama, militer Irak mengizinkan kelompok lain untuk pulang juga, mereka adalah orang cacat atau sakit, lalu orang yang telah meninggal selama ditahan.
Beberapa dibebaskan karena mereka berasal dari Prancis, Jerman, atau Jepang, sementara sandera AS dan Inggris, dibebaskan paling akhir.
Banyak pejabat pemerintah dari seluruh dunia menghubungi Saddam Hussein untuk membebaskan para sandera dari Flight 149.
Mantan Perdana Menteri Inggris Edward Heath berhasil merundingkan pembebasan para sandera.
Heath terbang ke Baghdad dan berbicara langsung dengan Hussein dan, akhirnya, sandera terakhir kembali ke rumah pada Desember 1990.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR