Masa itu, banyak jenderal memanfaatkan perintah ‘imperium’ atas pasukan Roma dan menggunakannya untuk merebut takhta.
Tapi Verus lebih tertarik pada rayuan dari Timur dan lionisasinya di sana.
Di Korintus dan Efesus, Verus diidolakan seolah-olah dia telah mengalahkan Parthia.
Namun, terlepas dari kelemahan seperti itu, Romawi akhirnya menang melawan Partia.
Perang berakhir pada 166, lebih ke komandan Kekaisaran yang cakap daripada rekan kaisar yang hancur.
Perbatasan Romawi yang telah lama ditakuti dengan Germania (di seberang Rhine dan Danube di Jerman saat ini, Austria, dan sebagian Republik Ceko) adalah kotak yang siap meledak.
Suku-suku Jermanik Utara, Chatti dan Chauci, telah melancarkan serangan penjepit ke Gaul selama perang dengan Parthia.
Lalu, Langobardi dan Lacringi menyerang Pannonia, sebuah provinsi Romawi di timur Italia, dan berhasil dipukul mundur.
Derak pedang Jermanik ini hanyalah pertanda hal-hal yang akan datang. Itu adalah awal dari konflik berkelanjutan yang membuat Marcus Aurelius sibuk selama sisa masa pemerintahannya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR