Intisari-Online.com - Ketika Joe Biden resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari 2021 kemarin, banyak yang penasaran dengan apa yang akan dia lakukan.
Khususnya terkait konflik Laut China Selatan dan tentunya dengan pemerintah negara China sendiri.
Apakah Biden akan sekeras Donald Trump, pendahulunya yang dikenal benci negara China?
Atau Biden akan menggunakan jalur diplomasi untuk mengurangi ketegangan?
Apapun rencana Biden, seorang pakar pakar sosiolog mengatakan itu tidak ada gunanya.
Sebab, menurutnya Presiden AS tersebut tidak cukup jantan untuk melawan China di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington.
Melansir Express.co.uk, pada hari-hari pertamanya di Gedung Putih, Presiden Joe Biden telah membatalkan banyak undang-undang yang diberlakukan oleh pendahulunya Donald Trump.
Sedangkan di bawah pemerintahan Trump, Partai Republik memberlakukan tarif impor yang lumayan pada barang-barang China, yang berujung pada meningkatnya ketegangan antara AS dengan China.
Biden berjanji untuk mengakhiri pendekatan "isolasionis" Trump ke Beijing, tetapi juga mengatakan AS harus tetap "tangguh dengan China".
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR