Penulis
Intisari-Online.com - Siapa yang tidak mengenal ISIS?
ISISyang kepanjangan dariNegara Islam Irak dan Suriah, merupakankelompok militan ekstremis.
Kelompok ini dipimpin oleh dan didominasi oleh anggota Arab Sunni dari Irak dan Suriah.
Sejak beberapa tahun terakhir, ISIS begitu meresahkan dunia dengan aksi terornya.
Nah, melihat hal ituAngkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Forceatau RAF), melakukan serangan kepada ISIS.
Dilansir dari express.co.uk pada Selasa (2/2/2021), menggunakanRAF Typhoon FGR4, dua jet tempur RAF tersebutmenggunakan bom berpemandu laser untuk membasmi teroris yang berlindung di dua gua dekat kota Bayji, 130 mil utara Baghdad.
Misi tersebut dilakukan pada 24 Januari 2021 setelah para jihadis terlihat oleh pesawat pengintai.
Jet tempur RAF masing-masing mengerahkan dua bom berpemandu Paveway IV dalam serangan mematikan mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan mengatakan: "Keempat bom tersebut mengenai sasaran secara akurat dan serangan tersebut dinilai telah berhasil menghilangkan ancaman teroris."
Serangan udara itu adalah serangan Inggris pertama terhadap ISIS sejak 6 Oktober.
Saat itu, jet koalisi menghancurkan sel teroris ISIS di provinsi Anbar, sebelah barat Baghdad.
Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencegah ISIS mendapatkan kembali pijakan di Irak.
Organisasi teroris itu menyapu Irak pada tahun 2014, dengan segera mendeklarasikan kekhalifahan di sebagian besar wilayah yang mereka duduki.
Mereka akhirnya diusir pada 2017 oleh pasukan koalisi, sebelum juga kehilangan benteng terakhir mereka di Suriah pada 2019.
Kelompok teror itu kemudian mengalami pukulan telak ketika pemimpin mereka yang terkenal kejam, Abu Bakr al-Bahgdadi, terbunuh di Suriah pada 2019.
Dalam aksi pembangkangan terakhir, mantan pemimpin ISIS itu meledakkan dirinya setelah disudutkan oleh pasukan khusus AS.
Namun, para jihadis terus melancarkan pemberontakan kecil-kecilan terhadap pemerintah Irak.
Mereka tetap menjadi ancaman kuat yang dibuktikan dengan serangan bom bunuh diri yang mematikan di pasar Baghdad yang padat dua minggu lalu.
Sedikitnya 32 orang tewas, dengan lebih dari 110 orang terluka dalam pemboman bunuh diri besar pertama dalam tiga tahun.
Pekan lalu, pemerintah Irak mengonfirmasi bahwa mereka telah membunuh komandan ISIS Abu Yaser al-Issawi dalam "operasi yang dipimpin intelijen".
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi berkata: "Saya berjanji untuk mengejar teroris [ISIS], kami memberi mereka tanggapan yang luar biasa."