Bagi Gadjah Mada, jika Hayam Wuruk sendiri yang datang melamar itu sama saja berarti Majapahit secara politik telah ditaklukan oleh Pajajaran.
Gadjah Mada berusaha keras mengadakan negosiasi agar Pajajaran menerima dirinya.
Tapi Patih Ane Paken sebagai pemimpin pasukan Pajajaran tetap bersikeras dan perang pun pecah.
Raja Pajajaran dan puterinya akhirnya tewas dalam perang habis-habisan itu.
Sedangkan Hayam Wuruk yang kemudian tahu kejadian yang sebenarnya menjadi sangat kecewa.
Gadjah Mada sendiri kemudian mengundurkan diri dari kekuasaan sebagai patih dan dunia politik Majapahit.
Dia lalu memilih meninggalkan keduniawaian dan berlaku tapa di hutan.
Tahun 1364 Gadjah Mada meninggal dan seiring kepergiannya secara perlahan kejayaan Majapahit pun pudar.
Baca Juga: Peninggalan Majapahit: Tengkorak Manusia dan Runtuhan Menara Ditemukan di Situs Kuno Jombang
KOMENTAR