Star Syndrome Patut Diwaspadai, Penyakit Tak Terlihat Ini Bisa Menjatuhkan Mentalitas Juga Karier Pemain Sepakbola!

Tatik Ariyani

Editor

Roy Kean bersama Cristiano Ronaldo saat membela Manchester United. (Tangkapan layar dari pundit arena)
Roy Kean bersama Cristiano Ronaldo saat membela Manchester United. (Tangkapan layar dari pundit arena)

Intisari-Online.com - Para penggemar pastilah akan memberikan pujian kepada pemain sepakbola apalagi pemain profesional.

Namun ketika kemampuan dan skil tinggi yang tidak dibarengi dengan prestasi yang gemilang terkadang akan menjadi senjata makan tuan.

Hal itulah yang mungkin hingga kini menjadi permasalahan bagi pemain berbakat yang tiba-tiba kebintangannya meredup.

Padahal sebelumnya banyak pujian dari berbagai khalayak, entah suporter atau media yang mengiring opini publik ke ranah yang lebih luas.

Baca Juga: Star Syndrome, Penyakit Tak Terlihat yang Bisa Menjatuhkan Mentalitas Juga Karier Pemain Sepakbola

Fenomena serupa mungkin kerap sekali terjadi di Indonesia, ketika beberapa nama pemain Indonesia dianggap calon bintang dan digadang-gadang akan menjadi pemain yang berjaya.

Namun, seiring waktu berjalan, setelah pujian-pujian mulai meredup karier beberapa pemain ini juga ikut meredup.

Hal itulah yang disebut sebagai Star Syndrome, di mana sebuah kondisi seseorang yang terlalu asyik dengan popularitasnya sehingga lupa pada ekspektasi publik yang harus dipenuhi.

Star Syndrome biasa dialami oleh orang yang menjadi publik figur seperti pemain sepakbola, artis, hingga pejabat.

Baca Juga: Ketika Star Syndrome Membuat Orang Jadi Terlena, Lupa Diri dan Malas, Kenali Ciri-cirinya!

Star Syndrome awalnya hanya akan membuat seseorang menjadi lebih kompetitif namun ada kecenderungan destruktif.

Kerugian ini biasanya sangat terasa di dalam dunia sepak bola, ketika ada satu nama yang dibintangkan dan dipuja setinggi langit.

Ia akan merasa menjadi tumpuan satu tim padahal hal itu bukanlah hal yang baik mengingat sepak bola adalah olahraga tim.

Ketika seseorang menjadi dominan dalam satu tim saat itulah sifat egois dan perasaan berdiri lebih tinggi dari lainnya akan muncul.

Baca Juga: Karena Star Syndrome, Mentalitas dan Karier Pemain Sepakbola Bisa Jatuh

Untuk itulah terkadang perang pelatih dan publik juga penting dalam memberikan dukungan kepada para pemain berbakat.

Supaya tidak memberikan apresiasi secukupnya dan memotivasi yang baik bagi para pemain.

Di sisi lain, pemain juga perlu perlu berhati-hati dalam menanggapi opini publik yang terlalu berlebihan.

Selebihnya pemain juga harus memiliki mentalitas yang kuat, jangan terbang hanya karena pujian dan jangan tumbang karena cacian.

Afif

Baca Juga: Kejamnya Setengah Mati, Geng Narkoba Ini Makan Jasad Musuhnya Hidup-Hidup Bahkan Pemerintah Negaranya pun Sampai Ketakutan Menanganinya

Artikel Terkait