“Saya pikir presiden ingin berbagi “penghargaan” dengan orang lain yang telah berkontribusi dalam penyelesaian masalah yang ada,” katanya.
Salah satu contoh paling terkenal dari hal ini adalah ketika President AS Lyndon Johnson menandatangani Undang-Undang Hak Sipil (CRA) pada 1964.
Dia dilaporkan menggunakan setidaknya 75 pena untuk menandatangani undang-undang penting tersebut.
Kemudian membagikan semuanya kepada mereka yang terlibat.
Tapi pena itu tidak diberikan sembarangan sebagai tanda terima kasih atau amal.
Pena pertama yang digunakan untuk menandatangani CRA diberikan kepada Everett Dirksen, Senator Republik dari Illinois yang membantu menulis undang-undang tersebut.
Menurut Lawrence, langkah itu cerdas secara politik. Pasalnya Dirksen merupakan oposisi.
Tindakan itu mungkin bisa menciptakan rasa kesetiaan kepada Johnson.
Dengan harapan Dirksen juga akan memujinya di antara rekan-rekan Republik saat itu.
Baca Juga: Bomber dan Pesawat Tempur China Berbondong-bondong di Kirim ke Taiwan, Apa yang Tengah Terjadi?
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR