Intisari-Online.com – Miliarder Jack Ma dilaporkan menghilang secara misterius sejak Oktober 2020.
Menghilangnya orang terkaya ke-3 di China itu terjadi setelah dia mengkritik pemerintah China.
Hingga sekarang tidak ada yang tahu di mana Jack Ma berada.
Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce Alibaba, muncul di acara penghargaan bagi guru pedesaan melalui tautan video pada Rabu (20/1), penampilan publik pertamanya sejak 24 Oktober tahun lalu.
Reuters mengutip Tianmu News melaporkan, mantan guru bahasa Inggris ini menghadiri acara Penghargaan Guru Pedesaan Jack Ma melalui video, di mana dia bertemu dengan 100 guru pedesaan dari seluruh China.
Dalam video berdurasi 50 detik, Jack Ma yang mengenakan pullover biru tua berbicara langsung ke arah kamera dari sebuah ruangan dengan dinding marmer abu-abu dan karpet bergaris.
Tidak jelas dari video atau artikel Tianmu News di mana lokasi Jack Ma berbicara. Tianmu Newsadalah situs berita di Provinsi Zhejiang, China Timur, tempat Alibaba bermarkas.
Saham Alibaba melonjak
Jack Ma berbicara kepada para guru yang menerima Penghargaan Guru Pedesaan Jack Ma, yang pada tahun-tahun sebelumnya dia menghadiri upacara yang diselenggarakan oleh Yayasan Jack Ma di Kota Sanya.
"Kita tidak bisa bertemu di Sanya karena wabah," katanya dalam pidatonya, yang tidak membahas keberadaannya.
"Saat epidemi selesai, kita harus menemukan waktu untuk mengganti perjalanan semua orang ke Sanya, lalu kita akan bertemu lagi!"
Penghargaan tersebut merupakan acara tahunan yang diluncurkan oleh Jack Ma Foundation pada 2015. Karena pandemi, acara yang berlangsung setiap Laba Festival itu dilakukan secara daring.
Saham Alibaba di bursa Hong Kong dengan cepat melanjutkan kenaikan pasca kemunculan Jack Ma, melonjak hingga lebih dari 6% sekitar pukul 1 siang waktu setempat.
Hilangnya Jack Ma dari pandangan publik selama dua bulan terakhir telah memicu spekulasi tentang keberadaannya di antara banyak media barat.
Jack Ma tidak muncul di depan umum sejak 24 Oktober, ketika dia mengecam sistem peraturan China dalam pidatonya di forum Shanghai yang membuatnya bertabrakan dengan para pejabat.
Buntutnya, penangguhan penawaran saham perdana (IPO) senilai US$ 37 miliar dari afiliasi keuangan Alibaba, Ant Group.
Kemunculan Ma di depan umum di tengah rencana Alibaba mengumpulkan setidaknya US$ 5 miliar melalui penjualan obligasi dalam mata uang dolar AS bulan ini.
Reuters menyebutkan, hasil penjualan obligasi bisa mencapai US$ 8 miliar, yang kemungkinan besar akan digunakan Alibaba untuk pengeluaran perusahaan secara umum.
Tapi, Alibaba juga menjadi target investigasi praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, yang diluncurkan bulan lalu oleh otoritas China.
Dalam beberapa bulan terakhir, otoritas China telah mempercepat tindakan keras terhadap perilaku persaingan usaha tidak sehat di ruang internet negeri tembok raksasa yang sedang booming. (S.S. Kurniawan)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari