Namun rupanya terjadi tuntutan untuk menyediakan vaksin yang menyebabkan bisnis pasar gelap vaksin ilegal mulai merajalela di negara tersebut.
Penyebab meningkatnya permintaan ini tidak lain rupanya berasal dari China juga.
Banyak pekerja China yang sudah pindah dan tinggal di Filipina, yang kemudian menuntut untuk segera disediakan vaksin.
The Washington Post melaporkan para pekerja imigran asal China tersebut dipekerjakan di katering kasino online di Filipina sampai di perjudian China di negara tersebut.
Rekan kerja Jesse tadi juga merupakan pekerja China.
Kabarnya, para imigran ini mengendalikan pasar gelap yang 1 dosis vaksinnya dijual dalam jumlah banyak.
Harga vaksin di pasar gelap tersebut mencapai 30 Dolar sesuai standar harga di China.
Distribusi bawah tanah ini mengekspos ketimpangan pandemi dan masalah imunisasi di tempat korupsi merajalela.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR