Dari tahun 1960 hingga 1964, Angkatan Darat Swedia mengirimkan sembilan batalyon ke Kongo.
Pada tahap awal krisis, ketika orang kulit putih di Kongo menjadi sasaran saat kerusuhan, Dag Hammarskjold menilai penting adanya pasukan kulit putih PBB di negara tersebut.
Karena itu, ia meminta agar Swedia dan Irlandia masing-masing mengirimkan satu batalion, dengan motif tersembunyi bahwa mereka akan lebih mudah memenangkan kepercayaan orang kulit putih daripada tentara dari negara-negara Afrika.
Batalyon Swedia pertama tiba di Kongo langsung dari Gaza pada 22 Juli 1960.
Hari-hari pertama Swedia berpatroli di Leopoldville dan menjaga Bandara Kinshasa di kota.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR