Intisari-Online.com – Penembak jitu menjadi salah satu pasukan tersendiri di garis depan yang sangat diandalkan.
Lahir di Ukraina saat ini pada tahun 1916, Lyudmila Pavlichenko berjuang untuk Tentara Merah selama PD2 dan menjadi penembak jitu wanita paling mematikan dalam sejarah.
Dikenal sebagai 'Lady Death', namanya membuat ketakutan di hati tentara Jerman.
Reputasinya di garis depan dijamin dengan 309 pembunuhan yang dikonfirmasi atas namanya, yang terjadi hanya dalam hitungan bulan, angka yang menempatkannya di antara penembak jitu terhebat sepanjang masa.
Sejak usia muda, Pavlichenko mendemonstrasikan kehebatan olahraga, berkompetisi di beberapa disiplin atletik.
Dia kebetulan menembak setelah mendengar seorang bocah lelaki membual tentang prestasinya.
'Itu sudah cukup untuk membuatku berlari ke jangkauan,' dia pernah menulis.
Dia segera mengembangkan kecintaan pada olahraga dan bergabung dengan klub menembak.
Dia segera mendapatkan lencana penembak jitu serta sertifikat penembak jitu dan saat kuliah di Universitas Kiev, Pavlichenko memutuskan untuk mengembangkan keterampilannya lebih jauh, mendaftar di sekolah penembak jitu.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR