Penelitian terbaru dari World Wide Fund for Nature menemukan, populasi satwa liar dunia telah turun rata-rata 68% hanya dalam empat dekade, dengan konsumsi manusia di belakang penurunan yang menghancurkan.
Kita berada dalam kepunahan massal keenam, dan manusia berada di kursi penggerak, telah memusnahkan ratusan spesies dan mendorong lebih banyak lagi ke ambang kepunahan melalui perdagangan satwa liar, polusi, hilangnya habitat, dan penggunaan zat beracun.
Pada tahun 2010, para pemimpin dari 196 negara berkumpul di Jepang dan menyetujui daftar target keanekaragaman hayati yang dirancang untuk menyelamatkan Bumi.
Tetapi pada bulan September, 10 tahun kemudian, panel PBB menyimpulkan bahwa dunia secara kolektif telah gagal untuk sepenuhnya mencapai satu target.
Pakar PBB telah menjelaskan, jika kita mempertahankan lintasan kita dalam krisis iklim yang semakin cepat, keanekaragaman hayati akan terus memburuk dengan akibat yang menghancurkan bagi hewan, tumbuhan, dan manusia di planet ini.
Tetapi para ahli internasional memperingatkan bahwa tidak ada pemimpin atau sistem politik yang siap menghadapi bencana yang terkait dengan hilangnya keanekaragaman hayati, atau mampu mengatasi krisis.
"Kami telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa kami perlu melakukan ini, itu dan hal lainnya."
"Kami tahu apa masalahnya, kami hanya memilih untuk tidak melakukan perubahan," kata Blumstein.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR