Selain Peradangan dan Demam, Sakit Kepala Bisa Jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Begini 5 Cara Mengetahuinya agar Tidak Tertukar dengan Gejala Penyakit Lain

K. Tatik Wardayati

Editor

Sakit kepala
Sakit kepala

Intisari-Online.com – Kebanyakan penyakit dimulai dari gejala demam, radang, juga sakit kepala.

Termasuk bila Anda terinfeksi Covid-19, gejala umum yang terjadi selain demam, juga sakit kepala.

Namun, mereka yang pernah menderita sakit kepala karena Covid-19, melaporkannya sebagai sakit kepala yang tidak biasa.

Ciri-cirinya seperti sakit kepala yang sangat menyiksa dan kadang-kadang sakit kepala sebagian.

Baca Juga: Prioritaskan Vaksin Covid-19 untuk Kalangan Usia Lebih Muda daripada Lansia, Strategi Vaksinasi Indonesia Disorot Media Asing, Ahli Ini Ungkap Keraguannya

Namun tak jarang, sakit kepala ini berkaitan dengan pilek, sinusitis, dan alergi, yang membuatnya lebih membingungkan untuk dikenali sebagai gejala Covid-19.

Di samping itu, sakit kepala ringan juga dapat disebabkan oleh stres, screen time yang berlebihan, atau kualitas tidur yang buruk.

Sebagai gejala Covid-19 Sakit kepala telah dilaporkan baik pada tahap awal dan akhir infeksi Covid-19 oleh pasien.

Selain peradangan dan demam, sakit kepala bisa menjadi tanda infeksi parah jika bertahan lebih lama.

Baca Juga: Rumah Sakit Rujukan Semakin Penuh, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah, Pasien Covid-19 Disarankan oleh Dokter Konsumsi Vitamin Berikut Ini, Catat! Bisa Juga untuk Berjaga-jaga Agar Tidak Terinfeksi!

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Istanbul, Turki, menyurvei total 3.196 pasien yang tidak terjangkit Covid-19 dan 262 pasien lainnya yang ditemukan positif.

Semuanya mengeluh sakit kepala sebagai gejala infeksi virus SARS-COV-2 yang mematikan itu.

Berdasarkan analisis, berikut adalah beberapa tanda khas sakit kepala terkait Covid-19 yang harus kita waspadai.

1. Sakit kepala selama lebih dari 72 jam

Lebih dari 10 persen pasien Covid-19 mengatakan, mereka mengalami sakit kepala yang berlangsung selama lebih dari 72 jam.

Sakit kepala yang disebabkan hal lain sangat jarang yang berlangsung selama ini atau biasanya mulai mereda.

Oleh sebab itu, para dokter menyarankan agar orang-orang yang mengalami sakit kepala atau nyeri otot (myalgia) dengan durasi lebih dari 48-72 jam harus segera memeriksakan diri.

Beberapa pasien Covid-19 mungkin juga mengalami kepala tegang yang disebabkan oleh batuk, demam, atau menggigil yang ekstrem.

Baca Juga: Suaminya Sudah Divonis Meninggal Karena Covid-19 dan Dimakamkan Sesuai Protokol Kesehatan, Wanita Ini Syok Mendapati Suaminya Tersebut Pulang ke Rumah Beberapa Hari Kemudian

2. Mengalami masalah pencernaan

Anehnya, satu hal yang dapat membedakan sakit kepala Covid-19 dari bentuk sakit kepala lainnya adalah perkembangan gejala.

Sakit kepala karena Covid-19 memiliki tanda-tanda seperti peradangan saraf yang dapat menyebabkan hilangnya indera penciuman, perasa, dan menyebabkan keluhan pencernaan.

Masalah pencernaan terjadi dengan adanya kram di perut, mual, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.

Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara masalah pencernaan dan sakit kepala, para peneliti menemukan keduanya menjadi komplikasi umum yang diderita oleh pasien Covid-19.

Sehingga, masalah pencernaan ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan untuk diwaspadai sebagai covid.

3. Obat penghilang rasa sakit tidak manjur

Sakit kepala yang dihasilkan dari Covid-19 sulit sekali mereda. Bahkan, obat-obatan penghilang rasa sakit kepala tidak dapat meringankan rasa sakit.

Namun, para peneliti menemukan bahwa obat OTC dan obat analgesik dapat sedikit membantu orang-orang yang mengalami sakit kepala berlebihan.

Baca Juga: Digadang Jadi Negara Adikuasa Baru, IMF Justru Bongkar Situasi Keuangan China Saat Ini, Terpukul Akibat Covid-19 dan Alami Penurunan Besar di Masa Depan

Sakit kepala yang berlebihan ini bisa menjadi tanda peringatan infeksi Covid-19, terutama jika tidak mengalami gejala khas lainnya.

4. Sakit kepala berdenyut

Jika kita mencurigai sakit kepala sebagai gejala Covid-19, maka periksa kembali apakah kita mengalami sensasi berdenyut di kepala atau tidak.

Para ahli mengatakan bahwa orang-orang yang menderita sakit kepala akibat Covid-19 mungkin memiliki sakit kepala yang parah.

Mereka juga sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan karena sakit kepala yang membuatnya benar-benar pusing.

Nyeri ekstrem dan sakit kepala juga bisa menjadi tanda awal serangan virus corona.

Sementara itu, banyak yang menyamakan sakit kepala tersebut mirip dengan migrain.

Tetapi, sakit kepala dapat memburuk bagi sebagian orang ketika mereka membungkuk.

Baca Juga: Bermula Hanya Alami Batuk Pilek Tak Kunjung Reda, Petugas Medis di Jawa Timur Ini Mendadak Meninggal Dunia Terpapar Covid-19, Ternyata Begini Kondisinya Sebelumnya.

5. Sering terjadi pada pria

Terakhir, menurut penelitian, pria memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami sakit kepala karena Covid-19 daripada wanita.

Analisis dari kelompok studi menemukan bahwa lebih banyak pria yang melaporkan sakit kepala sebagai gejala Covid-19.

Sekali lagi, meskipun tidak ada bukti ilmiah untuk ini, faktanya pria memiliki imunitas yang lebih rendah dalam tubuh mereka.

Hal ini mungkin merupakan tanda untuk menjadi perhatian jika kita pernah melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19.

Jadi, jangan pernah menyepelekan gejala yang tidak biasa yang dirasakan pada tubuh. (Ryan Sara Pratiwi)

Baca Juga: Cuma Gunakan Lima Bumbu Dapur Ini untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh Guna Cegah Infeksi Covid-19, Mau Coba?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait