Contohnya dalam editorial majalah Fast Company bulan Juni 2020 lalu.
Pangeran Harry mengecam penggunaan media sosial yang mendatangkan banyak masalah.
Menurut dia, media sosial dapat memicu dan menciptakan kebencian, krisis kesehatan, dan krisis kebenaran.
Bersama sang istri, Harry telah berbicara dengan banyak ahli untuk menjadikan media sosial menjadi platform yang lebih sehat.
"Dari percakapan dengan para ahli, kami yakin harus merombak sistem komunitas online kami dengan cara yang lebih ditentukan oleh kasih daripada kebencian," kata Harry seperti dikutip Independent.
Lebih jauh, Harry mengaku ingin media sosial dipenuhi kebenaran bukan informasi yang salah, ada kesetaraan dan inklusivitas, bukan ketidakadilan dan rasa takut.
" Media sosial juga harus menjadi tempat orang bebas berbicara, tapi bukan menjadikannya sebagai senjata menyerang orang lain,” tambah adik Pangeran William itu.
Pangeran Harry dan Meghan Markle sebenarnya memiliki banyak pengikut di media sosial.
Di Instagram contohnya, mereka memiliki lebih dari 10 juta pengikut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR