3. Penembakan dan pengeboman di Capitol
Selain duel dan serangan fisik antara para anggota kongres, terjadi juga serangan dari pihak luar menembakkan senjata atau menanam bom di tanah Capitol.
Pada 2 Juli 1915, mantan profesor Jerman di Harvard, Erich Muenter, menanam paket berisi tiga stik dinamit di Capitol, dekat kamar Resepsi Senat.
Bom meledak sekitar tengah malam dan pada waktu Senat sedang beristirahat.
Petugas polisi yang ditempatkan di Capitol hampir terjatuh dari kursinya saat ledakan terjadi, tapi untungnya tidak ada yang cedera.
Sosok pria Jerman tersebut kemudian menulis surat kepada koran Washington, D.C. mengatakan ia telah menanam bahan peledak untuk memprotes bantuan perang dari AS ke Inggris dan berharap ledakan akan "membuat suara cukup keras untuk didengar di atas suara yang bangga akan perang."
Selanjutnya pada 1 Maret 1954, empat warga Puerto Rico menembakkan senjata di gedung DPR, mencederai 5 anggota kongres.
Para penyerang mengatakan mereka bertindak untuk menuntut kemerdekaan untuk wilayah Puerto Rico yang dikuasai AS (warga Puerto Rico memiliki kewarganegaraan AS tapi tidak bisa memilih presiden dan tidak memiliki perwakilan pemilihan di Kongres.)
Source | : | history.com |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR