Intisari-Online.com - Jack Ma dilaporkan tidak terlihat di publik sejak dua bulan lalu, termasuk tidak menghadiri acara final TV show-nya sendiri, Africa's Business Heroes.
Orang terkaya nomor 25 versi Bloomberg's Billionaires Index ini diduga hilang setelah memberikan kritik terhadap Pemerintah China.
Namun tahukah Anda bahwa ternyata pemerintah China meminta para media lokal untuk menyensor pemberitaan soal dugaan persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan Alibaba Group.
Hal tersebut telah menjadi isu yang sensitif buat politik nasional China.
Melansir Bloomberg, Jumat (8/1) Badan Propaganda China sejak akhir tahun lalu telah meminta sejumlah media buat menggunakan pernyataan resmi terkait penyelidikan Alibaba, sekaligus melarang untuk memberikan analisis panjang.
Konglomerasi Alibaba jadi bidikan utama setelah kampanye pemerintah tren monopolistik industri teknologi.
Ini turut mempengaruhi aksi lini bisnis pembayaran digital Alibaba yaitu Ant Group dalam menyiapkan penawaran umum senilai US$ 35 miliar.
Aksi IPO Ant juga jadi salah satu pemicu digelarnya investigasi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR