Untuk anggaran pertahanannya, Negeri Sakura diperkirakan menghabiskan $ 49 miliar (sekitar Rp691 Triliun) untuk militernya pada tahun 2020.
Meski termasuk militer paling kuat di dunia, selama ini Jepang telah menghamburkan banyak uang untuk membayar pasukan AS yang bermarkas di sana.
Melansir japantimes.co.jp (16/12/2020), Berdasarkan perjanjian fiskal 2011-2015, Jepang membayar ¥ 188 miliar per tahun (sekitar Rp 25,7 Triliun) dan berdasarkan kesepakatan fiskal 2016-2020, jumlah tersebut meningkat menjadi sekitar ¥ 200 miliar per tahun (sekitar Rp 27,3 Triliun)
Dalam anggaran tahun fiskal 2020, ¥ 199 miliar (sekitar Rp 21,1 Triliun) akan dihabiskan untuk dukungan negara tuan rumah.
Baca Juga: Terus-terusan Gagal Selesaikan Konflik Perbatasan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan India
Untuk tahun fiskal 2021, anggaran yang diusulkan Kementerian Pertahanan mencakup permintaan dukungan negara tuan rumah hanya di bawah ¥ 203 miliar (sekitar 27,7 Triliun)
Namun, tampaknya putaran negosiasi saat ini tidak akan menghasilkan kesepakatan lima tahun lagi sebelum akhir tahun ini, ketika proposal anggaran tahun fiskal berikutnya perlu diselesaikan.
Itu karena AS telah mendorong Jepang untuk meningkatkan jumlah uang
yang dihabiskannya untuk menampung pasukan AS.
Tekanan oleh Presiden AS Donald Trump untuk membayar lebih sangat kuat.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR