'Saat itu musim dingin,' dia kemudian menulis, 'dinginnya sangat pahit. Mantel saya ada di bagasi saya, tetapi saya tidak berani memintanya agar saya tidak dihina lagi, jadi saya duduk dan menggigil.'
Ini adalah momen penting dalam hidup Gandhi. Karena selalu menganggap dirinya setara dengan subjek Kekaisaran lainnya, dia tiba-tiba menjadi sadar akan 'penyakit prasangka warna yang mendalam'.
Melihat kembali malam yang dingin itu beberapa tahun kemudian, dia menandainya sebagai saat di mana dia bersumpah untuk 'membasmi penyakit dan menderita kesulitan dalam prosesnya'.
Pada tahun 1894, dia marah mendengar berita bahwa Koloni Natal (koloni Inggris yang akan menjadi bagian dari negara Afrika Selatan) mengusulkan undang-undang baru yang akan mencegah orang India dapat memberikan suara.
Gandhi, yang sifatnya yang lemah lembut pernah membuatnya mempertanyakan apakah dia bahkan bisa mengukir karir di bidang hukum, menjadi terlalu bersemangat, berkampanye dengan penuh semangat menentang undang-undang yang diusulkan dan membantu mengumpulkan lebih dari 10.000 tanda tangan untuk sebuah petisi.
Meskipun RUU itu disahkan, kampanye Gandhi menyoroti keluhan penduduk India di Afrika Selatan, dan dia terus membantu menciptakan Kongres Natal India di tahun yang sama.
Menariknya, meskipun aktivismenya berkembang, Gandhi masih merasakan kesetiaan yang tertanam dalam kepada Kekaisaran, sebuah fakta yang membuatnya membentuk layanan pembawa tandu yang disebut Korps Ambulans India Natal untuk membantu pasukan Inggris selama Perang Boer Kedua.
Gandhi sendiri dianugerahi medali oleh Inggris atas keberaniannya bekerja di garis depan.
Namun, pada awal 1900-an, Gandhi mendirikan Indian Opinion, sebuah surat kabar yang memuat artikel-artikel yang memperdebatkan kebebasan sipil yang lebih besar dan hak-hak orang India di Afrika Selatan.
Baca Juga: Mahatma Gandhi: Tak Pernah Punya Tujuan Menaklukkan Tetapi Justru Merangkul Musuh Jadi Sahabat
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR