Sementara itu, terkait kenaikan anggaran pertahanan Jepang, pakar militer China telah mengungkapkan pendapatnya.
Mengutip globaltimes.cn (22/12/2020), Pakar militer China mengatakan pada hari Selasa bahwa kenaikan baru-baru ini dalam anggaran pertahanan Jepang selama sembilan tahun berturut-turut tidak akan menimbulkan ancaman nyata bagi China.
Dikatakan bahwa hal itu karena Jepang masih diintimidasi oleh daya saing militer yang kuat dan menyeluruh dari tetangganya, dan kemungkinan besar tidak akan mengambil langkah berani ke arah China.
Meskipun ada upaya untuk memperluas pengaruh militernya, langkah Jepang tidak akan menimbulkan ancaman yang signifikan bagi China, Xu Guangyu, penasihat senior Asosiasi Pengendalian dan Perlucutan Senjata China, mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa.
Peningkatan berturut-turut dalam anggaran pertahanan Jepang selama bertahun-tahun bertujuan untuk mengamankan posisinya sebagai pemain utama.
"Sebagai ekonomi terbesar ketiga dan kekuatan utama, ia harus memastikan pengeluaran militernya tetap tinggi," jelas Xu.
Proyek-proyek ini hampir tidak akan berdampak pada China dalam hal keamanan nasional, kata Xu.
Ia menjelaskan, "Jepang telah mengambil sikap hati-hati dan defensif terhadap China" daripada ofensif dan provokatif dalam beberapa tahun terakhir, karena pembangunan militer China yang komprehensif dan cepat telah membawa lebih banyak keuntungan bagi pasukannya dan lebih banyak pencegahan bagi para pesaingnya di wilayah tersebut.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR