Menurut para pengamat, upaya mengembangkan rudal anti-kapal jarak jauh adalah skema politik Jepang untuk meninggalkan Konstitusi yang menolak perang, dan secara bertahap memperluas pengaruh militernya dengan kedok "ancaman China".
"Untuk membatalkan Konstitusi Perdamaian adalah tujuan yang dengan tekun dicari Jepang.
"Dengan mengumumkan rencana pertahanan 'untuk melawan kekuatan militer China yang sedang tumbuh,' Jepang dapat mengubah kebijakan pemeliharaan perdamaian yang berorientasi pada pertahanan secara eksklusif menjadi beberapa angkatan bersenjata yang lebih agresif," kata Song Zhongping, seorang ahli militer China daratan dan komentator TV, mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa.
Anggaran pertahanan baru Jepang sampai batas tertentu sejalan dengan tata letak AS di kawasan Asia-Pasifik, yang memenuhi kebutuhan kedua negara untuk memperkuat kehadiran mereka dan menekan China, kata para analis.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR