Intisari-Online.com - Seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan
India? Dua negara ini mengalami kebuntuan di perbatasan, bahkan ketegangan meningkat tahun ini.
China dan India telah lama terlibat sengketa perbatasan, namun belum ada
kesepakatan yang dicapai oleh kedua negara.
Beberapa dekade terakhir, telah terjadi banyak pertempuran di sepanjang
perbatasan China dan India, termasuk perang singkat namun menimbulkan
pertumpahan darah tahun 1962.
Kemudian pada bulan Juni tahun ini, bentrokan kembali terjadi antara
tentara kedua negara yang memakan puluhan korban.
Baca Juga: Termasuk Mampu Merespon Serangan Teroris Kurang dari 15 Menit, Inilah 9 Pasukan Khusus Terbaik India
Bentrokan tersebut terjadi tanpa melibatkan senjata api, namun disebut itu
merupakan pertempuran pertama antara China dan India sejak 1975 yang
memakan korban jiwa.
India melaporkan pihaknya menderita 20 korban tewas, sementara China
tidak mengonfirmasi berapa korban yang dideritanya.
Atas insiden tersebut, kedua negara saling menyalahkan mengenai siapa yang memicu bentrokan.
Konflik kedua negara memicu banyak kekhawatiran banyak pihak. Bagaimana tidak, China dan India sama-sama merupakan pemilik kekuatan militer top di
dunia.
Perbandingan Kekuatan Militer China dan India
Militer China menduduki peringkat ke-3 kekuatan militer dunia, hanya di
bawah AS dan Rusia. Sementara India menyusul di peringkat ke-4, menurut
Global Firepower.
Selisih peringkatnya tipis, seperti apa kepemilikan peralatan tempur China
dan India?
Di sektor udara, India berhasil menempati peringkat ke-4 dari 138 negara,
dengan total persenjataan 2.123 unit.
Namun peringkat itu masih di bawah China yang menempati peringkat ke-3
untuk kekuatan udaranya.
China unggul dengan 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 911 helikopter, 281 helikopter serang, dan 111 pesawat misi khusus.
India hanya unggul dari China di sektor udara untuk banyak pesawat angkutan dan pesawat latihannya.
Beralih ke sektor darat, China memiliki 3.500 tank, 33.000 kendaraan lapis
baja, 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri derek, dan 2.650 proyektor
roket.
Sedangkan India memiliki 4.292 tank dan 4.060 artileri derek, mengungguli
China. Kemudian 8.686 kendaraan lapis baja, 235 artileri self-propelled,
dan 266 proyektor roket.
Untuk sektor lautnya, China cukup jauh di atas India yaitu berada di
peringkat ke-2, dengan total aset persenjataan 777 unit, terdiri dari 2 kapal
induk, 38 kapal perusak, 52 fregat, 50 korvet, 74 kapal selam, 220 kapal
patroli, dan 29 mine warfare.
Dan India memiliki total aset persenjataan sektor lautnya sebanyak 285
unit, terdiri dari 1 kapal induk, 10 kapal perusak, 13 fregat, 19 korvet, 16
kapal selam, 139 kapal patroli, dan 3 mine warfare.
Untuk banyak pasukannya, China dan India sama-sama merupakan pemilik
personel militer berjumlah besar.
India mengungguli China untuk total personel militernya, yaitu dengan
3.544.000 personel, sementara China memiliki 2.693.000 personel.
Namun, untuk tentara aktif, China lebih unggul dengan 2.183.000 pesonel.
Sisanya yaitu 510.000 merupakan cadangan.
Sedangkan jumlah personel militer aktif India lebih sedikit yaitu sebanyak
1.444.000. Personel cadangan India yaitu 2.100.000 personel.
Peralatan tempur dan jumlah pasukan yang besar masih didukung anggaran belanja pertahannya yang juga besar.
China jauh mengungguli India dan menjadi salah satu militer paling kaya di
dunia dengan anggaran sebesar $ 237 miliar.
Sedangkan India memiliki anggaran pertahanan tahun 2020 sebesar $ 61
miliar.
Anggaran pertahanan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kekuatan militer suatu negara.
Meski kekuatan militer India kini masih di bawah China, tampaknya negara
tersebut terus berusaha mengejar ketertinggalannya.
Salah satunya dengan kesepakatan pembelian S-400 dengan Russia.
Mengutip thepront.in, Sistem pertahanan udara S-400 Triumf India saat ini
diproduksi di Rusia dan akan menjalani serangkaian uji coba sebelum kedatangannya di negara itu pada akhir 2021.
Sumber mengatakan di tengah ketegangan dengan China di Garis Kontrol
Aktual di Ladakh, Rusia akan memasok jenis rudal dan bom tertentu untuk
Angkatan Udara dan Angkatan Darat India sebagai bagian dari pengadaan
darurat.
Kemampuan S-400
S-400 adalah sistem pertahanan udara paling modern di persenjataan Rusia yang dimaksudkan untuk ekspor.
Baca Juga: Jangan Langsung ke Dokter, Cobalah Obat Biduran Alami di Bawah Ini
Ia mampu menghancurkan pesawat musuh yang masuk, rudal dan bahkan
drone dalam jarak hingga 400 km.
Ia memiliki kemampuan pelacakan hampir 600 km.
Sistem ini telah dirancang untuk menjatuhkan target terbang, termasuk
yang dilengkapi dengan teknologi siluman, pada jarak sekitar 400 km.
Ia juga mampu menghabisi rudal balistik dan target hipersonik.
Dibandingkan dengan pendahulunya - S-300 - S-400 memiliki kecepatan
tembak 2,5 kali lebih cepat.
Baca Juga: Ini Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Salah Satunya Hanya Butuh 20 Detik untuk Ringkus 3 Teroris
Kemudian, setiap baterai S-400 terdiri dari radar jarak jauh, kendaraan pos komando, radar akuisisi target, dan dua batalion peluncur (masing-masing batalion memiliki delapan). Setiap peluncur memiliki empat tabung.
S-400 dapat dipersenjatai dengan empat jenis rudal berbeda dengan
jangkauan 400 km, 250 km, 120 km dan 40 km.
Radar jarak jauh dapat melacak lebih dari 100 objek terbang secara bersamaan sambil mampu menyerang selusin target.
Selain India, China dan Turki juga telah membeli sistem pertahanan udara paling modern ini dari Rusia.
Baca Juga: Jangan Langsung ke Dokter, Cobalah Obat Biduran Alami di Bawah Ini
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR