Intisari-online.com - Jumat kemarin, pertemuan panas terlaksana di Gedung Putih.
Pertemuan tersebut melibatkan Presiden Donald Trump dan para ajudannya, termasuk pengacara Sidney Powell dan kliennya, mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn.
Powell dan Flynn merupakan dua orang yang sudah paham akan masalah yang dibahas.
Menurut dua orang yang sudah paham masalah tersebut justru menggambarkan sesi tersebut menjadi pertemuan yang kacau balau.
Saking kacaunya, para ajudan Trump bertindak seperti orang kesetanan dan memaki satu sama lain dalam teriakan yang tidak pantas.
Diwartakan CNN, Powell dan Flynn mengatakan sesi rapat itu dimulai sebagai pertemuan dadakan.
Namun mereka membahas hal secara acak dan berpindah-pindah dan kemudian ajudan Trump menggila saat Flynn mengusulkan tentang pembatalan pemilihan.
Rupanya, awal pekan ini Flynn menyarankan Trump dapat lakukan darurat militer.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR