Beberapa pengunjuk rasa berbaring di trotoar, memegang tanda dan meneriakkan slogan-slogan, dalam upaya untuk mencegah Cho pergi.
Polisi butuh usaha keras karena harus membangun barikade untuk memungkinkan van yang membawa Cho lewat.
Para pengunjuk rasa menendang van dan melemparkan telur serta memukul kendaraan tersebut.
Di online, kondisi makin brutal. Di mana Cho menerima ancaman kematian dari ribuan orang.
Akibatnya polisi memasang CCTV di sekitar rumahnya.
Kemarahan publik melonjak dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan semakin dekatnya tanggal pembebasan Cho.
Padahal Majelis Nasional sudah meminta para orangtua untuk tidak mengizinkan anak mereka keluar pada malam hari.
Namun aksi pemerintah Korea Selatan malah membuat warga menuduh mereka melindungi pelaku.
Apalagi kasus serupa pernah terjadi.
Pada bulan April, seorang pria berusia 24 tahun bernama Son Jong-woo dibebaskan dari penjara setelah menyelesaikan hukuman 18 bulan karena menjalankan salah satu situs pornografi anak terbesar di dunia.
Pada bulan Juli, pengadilan setempat menolak permintaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat agar dia diekstradisi untuk menghadapi pencucian uang dan dakwaan lainnya di pengadilan Amerika.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR